Lampung Selatan, tvOnenews.com - PT Hutama Karya (HK) (Persero) memberlakukan tarif baru pada Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140 Kilometer (Km). Tarif baru Jalan Tol Ruas Bakter tersebut mulai diberlakukan sejak 25 Mei 2023.
Pihak Hutama Karya menyatakan tarif baru Jalan Tol Sumatera ruas Bakter tersebut tidak lebih mahal dari tarif Jalan tol di Pulau Jawa.Mulai 24 Mei 2023, PT Hutama Karya selalu pengelola JTTS mulai memperlakukan tarif baru pada ruas Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 140 Km.
Kenaikan tarif baru sesuai JTTS ruas Bakter tersebut setelah dilakukannya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Hutama Karya menyatakan penyesuaian tarif tersebut dilakukan untuk menciptakan iklim investasi jalan tol agar tetap kondusif yang berdampak pada keberlanjutan jalan tol Sumatera.
Selain itu, Tol Ruas Bakter merupakan tol yang cukup panjang hingga 140 Km sehingga biaya maintenance dari tahun ke tahun pun semakin bertambah.
Untuk tarif baru Jalan Tol Sumatera ruas Bakauheni - Terbanggi Besar yakni, untuk kendaraan Golongan I sebesar Rp 189.500, Golongan II dan III Rp 284.500, Golongan IV dan V Rp 379.000.
Sedangkan tarif sebelumnya di ruas yang sama, untuk kendaraan Golongan I Rp 118.500, Golongan II dan III Rp 177.500, dan Golongan IV dan V Rp 237.000
Hutama Karya mengklaim telah melengkapi banyak fasilitas dalam mengoptimalisasi pengoperasian Tol Trans Sumatera ruas Bakter sehingga penyesuaian tarif tersebut juga telah dibarengi dengan peningkatan layanan yang ada.
Meski memperlakukan tarif baru, PT Hutama Karya memberikan diskon tarif baru sebesar 20 persen di seluruh gerbang tol yang ada di Ruas Tol Bakter.
Dengan adanya diskon sebesar 20 persen tersebut masyarakat pengguna Jalan Tol Trans Sumatera yang melintas dari ruas Terbanggi Besar hingga Kayu Agung masih menggunakan tarif normal yang ada di Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung.
Terkait penerapan tarif baru tersebut, Edi (50) pengguna jalan tol asal Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara sempat kaget ada tarif baru tol ruas Bakter.
Edi mengatakan, kenaikan tarif tol harus diimbangi dengan adanya peningkatan layanan kepada pengguna tol.
"Tarif tol naik, ya harus ada peningkatan layanan harus lebih baik lagi, seperti kondisi jalan, penerangan dan sebagainya," kata Edi, Pengendara Mobil di Gerbang Tol Itera Kota Baru, Lampung Selatan, Sabtu (27/5/2023).
Menanggapi respons masyarakat pasca kenaikan tarif baru Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakter, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), Tjahjo Purnomo mengatakan, penyesuaian tarif ini dilakukan sesuai regulasi tertuang pada UU Jalan Nomor 2 tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
"Payung hukum itu menyebutkan evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun sekali dan evaluasi terhadap pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol," kata Tjahjo Purnomo.
Terkait adanya opini pengguna tol yang menyatakan tarif baru tol ruas Bakter lebih mahal dibanding Jalan Tol Trans Jawa, Tjahjo Purnomo menyatakan tarif baru Jalan Tol Sumatera ruas Bakter tersebut tidak lebih mahal dari tarif jalan tol di Pulau Jawa.
"Ruas tol Bakter 140 kilometer, jika dibandingkan antara Jakarta ke Semarang misalnya, lebih besar di sana (tarifnya). Jadi informasi itu jika tarif Tol Bakter lebih mahal tidak benar" ungkap Tjahjo Purnomo.
Tjahjo Purnomo menjelaskan, tarif baru ruas Tol Bakter naik 67 persen. Sebelum kenaikan, tarif per kilometer Rp 844 kini menjadi Rp 1.350 per kilometer.
Tjahjo Purnomo menyatakan, diberlakukannya tarif baru ruas Tol Bakter bakal diimbangi peningkatan layanan kepada pengguna jalan. Menurutnya, kenaikan tarif tol itu untuk sesuaikan iklim investasi jalan tol agar produktif ke depannya.
"Kami mencoba memenuhi standar pemenuhan jalan tol. Antisipasi setiap perubahan karena jalan tol tersebut jangka panjang," tutur Tjahjo Purnomo.
Tjahjo mengungkapkan, biaya pengelolaan dan peningkatan fasilitas jalan tol salah satunya ditopang dari tarif tol.
"Kami juga akan memastikan peningkatan kualitas jalan dan penambahan fasilitas jalan tol. Ini juga ada manfaat besar naikkan pendapatan daerah lebih besar dan kami akan terus sosialisasi lagi secara bertahap," pungkas Tjahjo Purnomo. (Puj/Fhr)
Load more