Samakan Muhammadiyah dengan Syiah Karena Perbedaan Lebaran, Berujung Ustaz Hafzan El Hadi Dilaporkan ke Polisi
- Tim tvOne/Wahyudi
Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu gurupesantren di Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Ustadz Hafzan El Hadi sudah meminta maaf atas tudingannya kepada Muhammadiyah. Ternyata, ia tidak sekali 'menyerang' Muhammadiyah.
Selain menyamakan Muhammadiyah dengan Syiah lantaran menerapkan metode hisab saat penentuan 1 Syawal 1444 Hijriyah, Hafzan juga pernah menuding ormas yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut sebagai pemecah belah. Republika.co.id menelusuri akun tersebut, namun sudah nonaktif.
Namun, tangkapan layar status menyudutkan itu sudah tersebar di berbagai kanal media sosial (medsos). Atas tindakannya itu, Hafzan dilaporkan ke Satreskrim Polres Payakumbuh.
"Yang masih menganut sekte Muhamm*diyah segeralah bertaubat, ini sisi kesamaannya dengan Syiah. Apa yang dicari dari ormas pemecah belah ini?" katanya melalui akun Facebook Hafzan El Hadi.
"Ber-Islam lah tanpa ormas," kata Hafzan melanjutkan.
Status tersebut saat dirunut ternyata sekaitan dengan penentuan 1 Syawal sebagai hari raya umat Islam yakni Idul Fitri 1444 Hijriah. Postingan tersebut berbunyi;
“Kalau sebuah ormas telah mengklaim punya penanggalan sendiri untuk ratusan tahun ke depan dan tak bisa dirubah. Lalu mereka kemanakan Sya;riat Ru’yatul HIlal/melihat bulan.
Apakah mereka lebih cangging ilmunya dari Rasululullah shallallahu alaihi wasallam?,” demikian tulisan postingan berikutnya.
Ketua PWM Sumbar, Marhadi Effendi mengatakan, masalah tersebut sudah tidak lagi menyangkut urusan personal atau pribadi warga Muhammadiyah, melainkan organisasi itu sendiri.
"Permintaan maaf sudah kami terima, namun untuk proses hukum tetap lanjut, karena ini sudah menyangkut nama baik dan besar Muhammadiyah itu sendiri," katanya. Marhadi mengatakan, apa yang terjadi di Payakumbuh, menyebarkan narasi suatu kajian, menyinggung Muhammadiyah dalam tiga hal
Pertama, Muhammadiyah dibilang sebagai sekte. Sebagai pihak yang banyak belajar Mazhab dalam Islam, sekte itu sebuah aliran yang konotasi negatif, kata Marhadi lagi. Kemudian, Muhammadiyah disamakan dengan syiah.
"Tanpa embel-embel syiah, katanya, di kalangan mainstream umat Islam itu jadi masalah, sesat dan menyesatkan," katanya. Selanjutnya, beragama tidak perlu dengan ormas. Menurutnya, Ormas itu organisasi, mestinya harus belajar banyak dari perkembangan di abad ke-20 itu, tren-nya berbeda dengan masa klasik.
Load more