Pria yang juga Ketua DPC AMP Mandailing Natal ini mengurai makna halalbihal dan tema yang diusung oleh AMP.
Rozi menuturkan, sejak ditetapkan sebagai tradisi rutin oleh tokoh Nadhlatul Ulama KH Abdul Wahab Hasbullah pada 1948, halalbihalal bukan lagi menjadi cara silaturahmi antar-pemimpin politik, melainkan sudah banyak digiati oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa.
"Halalbihalal sudah diikuti masyarakat Indonesia secara luas, terutama masyarakat muslim sebagai pengikut para ulama. Hingga kini halalbihalal menjadi tradisi di Indonesia," jelasnya.
Mengenai tema yang diusung AMP, Rozi menyebut pesan "satukan hati dan tangan" bermakna agar semua kader AMP, baik pengurus maupun anggota mampu menyatukan pandangan dalam mengarungi bahtera organisasi.
Ia mengingatkan banyaknya organisasi mahasiswa terpecah karena di antara kader tak memiliki kesatuan pandangan. Visi yang menjadi haluan fundamental organisasi seringkali disalahtafsirkan oknum anggotanya sehingga menimbulkan gerbong-gerbong organisasi yang berpotensi memecah belah.
"AMP bukan lahir dari hasrat semacam itu. Di sini semua kader harus menyatukan visi, menyatukan pandangan, dan mematuhi rambu-rambu yang sudah ditetapkan Ketua Umum AMP Irfan Kamil Siregar," tegasnya.
Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia AMP, Syafaruddin Situmeang, mengatakan banyak organisasi mahasiswa dan kepemudaan yang muncul dengan bergantung pada anggaran cuma-cuma alias proposal proyek.
Load more