Sementara itu Lasro Simbolon mengatakan penyambutan PMI ini tidak menjadi satu program yang khusus didesain oleh BP2MI, hal ini bentuk spontanitas untuk menyapa para pekerja migran yang kembali untuk merayakan lebaran sekaligus memberikan pelayanan terkait informasi layanan kepulangan, ruang tunggu yang nyaman, layanan lokasi transit bagi PMI yang akan pulang ke daerah asal hingga bantuan medis.
“Secara umum ada trend bulan ramadan jadi momentum pekerja kita dari luar negeri kembali untuk melakukan silaturahmi dengan keluarganya. Kalau di Sumut paling besar itu dari Malaysia. Penyambutan ini atas perintah Bapak Benny Kepala BP2MI, kita lakukan hampir di semua bandara dan pelabuhan. Memang ini bukan satu program yang didesain seperti diupacarakan, ini lebih spontan, surprise saja untuk mereka para pahlawan devisa kita,” ujarnya.
Tambah Lasro, pelayanan ini dilakukan sejak -7 hingga +7 libur lebaran. “Kita telah menyiagakan petugas untuk beketja selama 24 jam, masing-masing petugas diberikan foto, nama dan nomor telepon dan akan dikonsentrasikan pada pintu-pintu masuk (entry point) PMI, baik bandara udara, pelabuhan laut, serta Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Lanjutnya, penyambutan ini sekaligus sebagai sosialisasi agar masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri menggunakan cara-cara ilegal. “Ini sekaligus juga kita mengingatkan kepada publik jangan mau ditempatkan secara ilegal karena akan rentan menjadi korban ekploitasi macam-macam seperti juga yang disampikan Bapak Wagub,” katanya.
Kepala BP3MI Sumut Harold Hamonangan menambahkan di Kualanamu ada sekitar 20 sampai 40 PMI yang datang setiap harinya selama arus mudik lebaran 2023. (aag)
Load more