Thamrin juga mengatakan, terkait dengan masuknya 525 sapi potong dari NTT untuk mencukupi kebutuhan lebaran di Tanjungpinang, tidak ada pengaruhnya, karena sapi yang datang harus dikarantina terlebih dahulu.
"Karantina memakan waktu 14 hari,sementara lebaran kurang lebih seminggu lagi, gimana sapi mau dipotong," ujarnya.
Lebih lanjut Thamrin mengatakan, selain menjalani karantina selama 14 hari, sapi yang datang dari NTT juga akan menjalani penggemukan.
"Sapi yang datang kan kurus kurus semua, jadi harus menjalani penggemukan, sementara penggemukan memakan waktu hingga 3 bulan. Untuk lebaran haji aja gak bisa dipotong ,apalagi lebaran Aidilfitri tahun ini," lanjutnya.
Thamrin juga mengingatkan, mendekati lebaran, masyarakat terutama ibu-ibu harus selektif dalam membeli daging sapi segar.
"Jangan sampai tertipu mana daging sapi segar dan sapi beku, karena daging sapi beku dan daging sapi segar tidak jauh beda dengan sapi beku kalau airnya dikeringkan. Di Tanjungpinang harga daging sapi segar tidak ada yang dibawah Rp170 ribu perkilo," tutupnya. (ksh/aag)
Load more