Kematian Bripka AS, Kapolres Samosir: Almarhum Meninggal Dunia Karena Minum Sianida
- Tim TvOne/Daud
Samosir, tvOnenews.com - Kasus kematian Bripka Arfan Saragih, yang bertugas di UPTD Samsat Pangururan, masih menyisakan misteri. Keluarga menduga ada banyak kejanggalan terkait kematian korban yang sebelumnya disebutkan tewas bunuh diri akibat menenggak cairan sianida.
Dalam konferensi pers yang digelar pihak keluarga bersama kuasa hukumnya pada Selasa (21/3/2023) kemarin di Medan, pihak keluarga menduga kuat Bripka AS tewas dibunuh, bukan bunuh diri meminum sianida.
Menanggapi hal itu, Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, saat dikonfirmasi melaui telepon selularnya, Rabu sore (22/3/2023) bersikukuh bahwa korban meninggal dunia karena bunuh diri dengan meminum cairan sianida.
Menurut AKBP Yogie Hardiman, berdasarkan hasil forensik, bahwa korban meninggal dunia karena minum racun sianida. Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan ahli dari RS Bhayangkara Medan, disebutkan penyebab kematian korban adalah akibat masuknya zat Natrium Cyanide ke saluran makanan hingga ke lambung dan saluran nafas disertai adanya perdarahan pada rongga kepala.
Selain itu, hasil pemeriksaan terhadap ahli dari Laboratorium Forensik Polri Polda Sumut, pada intinya menerangkan ditemukan adanya Natrium Cyanide (NaCN) pada lambung korban yang menggganggu sistem syaraf. Sehingga akibat oksigen berkurang maka tubuh korban mati lemas.
“Ini berdasarkan hasil keterangan dan pemeriksaan dari tim ahli Forensik dan dari Laboratorium Forensik Polri Polda Sumut dan juga hasil olah TKP di lokasi temuan jenazah korban,” sebut Yogie.
Selanjutnya, soal pemesanan racun sianida tersebut, Yogie menambahkan, berdasarkan penelusuran dan tracking digital, pemesannya adalah korban sendiri.
Menurutnya, pemesanan racun sianida dilakukan oleh korban dengan menggunakan salah satu telepon selular miliknya dari salah satu toko online di Kota Bogor, Jawa Barat.
“Dari tracking digital forensik laboratorium kriminalistik, bahwa HP merek Vivo tersebut yang ditemukan di lokasi penemuan jasad korban adalah benar HP milik korban yang juga digunakan dalam pemesanan online sianida dari Bogor, Jawa Barat,” sebut Yogie.
Selain bukti pemesanan sianida secara online, penyidik juga sudah memintai keterangan dari pengantar barang atau kurir pesanan paket sianida tersebut. Dari keterangan kurir mengaku bahwa barang tersebut diantar langsung dan diterima oleh korban sendiri, dan hal tersebut juga disaksikan oleh salah seorang petugas Samsat yang melihat penyerahan paket.
AKBP Yogie juga membenarkan bahwa salah satu HP milik korban turut diamankan sebelum korban meninggal dunia, “Benar memang semula ada HP korban kita amankan, karena di dalam HP tersebut terdapat banyak bukti percakapan dan bukti-bukti lainnya terkait penipuan berjamaah yang dilakukan oleh korban dengan pelaku lainnya,” kata Yogie.
Load more