Mandailing Natal, tvOnenews.com - Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara memiliki tradisi sambut Ramadhan dengan Poken Bante. Sesuai dengan istilahnya, jika diartikan Poken Bantai berarti Pekan atau Pasar Pembantaian, di mana pada satu hari jelang puasa akan terjadi pembantaian sapi dan kerbau untuk keperluan sahur pertama.
Satu hari menjelang bulan puasa atau bulan suci Ramadhan sangat terasa di Madina. Seluruh pelosok di daerah tersebut akan sibuk mempersiapkan kegiatan Ramadhan, salah satunya menyiapkan menu pada sahur pertama.
Kebiasaan warga mengkonsumsi daging sapi atau kerbau pada hari pertama membuat kebutuhan daging di daerah ini sangat tinggi. Pedagang daging pun menjamur. Bahkan selain di pusat pasar tradisional, setiap desa biasanya akan ada pedagang daging.
Diperkirakan lebih dari 200 ekor sapi dan kerbau yang dipotong pada satu hari jelang puasa di Kabupaten Madina. Meski ratusan hewan ternak dipotong untuk kebutuhan Ramadhan, tidak serta merta membuat harga daging turun.
Sebaliknya pada hari tersebut harga daging melambung tinggi hingga tembus Rp170 ribu per kilogram. Padahal, pada hari biasa harga daging hanya Rp150 ribu per kilogram. Meski mahal, minat warga Madina belanja daging tetap tinggi, karena hampir semua warga Madina belanja daging pada hari ini, termasuk daging ayam, bagi yang tidak suka daging sapi.
Nisamawati Harahap, salah satu warga mengaku tidak terkejut dengan harga daging saat ini karena sudah menjadi tradisi setiap tahunnya.
"Harganya naik sedikit, Rp170 ribu per kilogram, biasanya Rp150 ribu per kilogram, untuk kebutuhan menyambut bulan Ramadhan. Beli daging sup satu kilo karena anak-anak lebih suka sup daripada gule (gulai) daging,” terang Nisamawati Harahap.
Load more