“Program relaksasi izin edar tanpa logo SNI dan halal (tahap 2) kembali diterbitkan oleh BPOM dan surat edaran diterima perusahaan melalui WA grup yang dibuat kemenperin untuk peserta Simirah tanggal 13 Februari 2023 sore. Kemudian, sisa kemasan MinyaKita sudah mulai didistribusikan kembali tanggal 14 Februari 2023,” kata dia.
Lanjut dia, pada Desember 2022 pihaknya memfokuskan ke MGCR. “Karena terjadi lonjakan permintaan minyak goreng yaitu 9.823 ton,” ucap dia.
Refman Basri berdalih kalau pihaknya tetap fokus agar minyak goreng selalu tersedia di pasar khususnya Sumatera Utara. Jadi stok di pabrik tetap harus ada, tapi bukan berarti penimbunan.
Sebelumnya, Tim Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) yang terdiri dari Biro Perekonomian, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara dan Perwakilan KPPU Kanwil I Medan melakukan sidak terkait kelangkaan MinyaKita ke produsen atau distributor minyak goreng.
Hasil sidak tersebut ditemukan sebanyak 75,6 ton atau sekitar 7.000 kardus di Gudang PT Yorgo Anugerah Nusantara atau PT Yargo Jawara Retail selaku D1 (distributor utama) di Jalan Brigjen Zein Hamid, Kecamatan Medan Johor, Medan, Senin (13/2/2023) kemarin. (bsg/wna)
Load more