Makassar, Sulawesi Selatan - Ribuan driver Ojek Online (Ojol) dan taxi online melakukan aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sulsel dan kantor Gubernur Sulsel menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berimbas pada para ojek online, Kamis (8/9/2022).
"Kami menolak keras kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) karena sangat menyengsarakan para ojek, yang masih menerapakan tarif lama, sementara selama kami bekerja di ojek online sudah mengalami kenaikan BBM sebanyak dua kali namun tarif masih tetap," ujar Kordinator aksi/Pengojek, Vendis.
Ditambah lagi, selama 3 tahun terakhir ini tarif ojol belum baik dan disesuaikan oleh pemerintah setempat.
"Untuk itu kami melakukan aksi di gedung DPRD Sulsel untuk meminta kepada anggota dewan di sesuaikan tarif tersebut dan di kantor Gubernur Sulsel untuk mendesak Gubernur menyetujui kenaikan tarif ojol," tambahnya.
Sambil berkonvoi kendaraan dan berorasi, ojol juga membawa spanduk-spanduk bertuliskan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan meminta penyesuaian tarif tempuh ojol dinaikkan 2 persen.
"Kami juga kecewa karena selama kenaikan BBM ini tarif kami sebagai ojol juga dipotong sebesar 20 persen, ditambah lagi ini kenaikan BBM melonjak tinggi," jelasnya.
Menurut para driver ojek online ini, pemerintah kurang memperhatikan nasib mereka sebagai rakyat yang sengsara dengan kenaikan BBM dan kebutuhan hidup karena kenaikan bahan pokok ikut melambung tinggi. Para driver ojol yang masih dengan tarif yang lama sementara BBM sudah naik.(mnr/ask)
Load more