“Ya ini perlu diluruskan, apa bedanya kami dengan wisatawan luar negeri yang pakai pinisi besar itu Pak, bukankah kami adalah warga lokal yang sejak nenek nenek kami ke Pulau Tinabo kalau usai hari lebaran," jelas Pemuda Kawasan Takabonerate, yang meminta agar jangan ada pihak yang sepihak mengeluarkan statemen terkait hal ini.
Terkait permasalahan di Pulau Tinabo, Wakil Bupati Kepulauan Selayar juga telah bertemu petugas penjaga kawasan Takabonerate dan Camat serta Kapolsek Takabonerate.
Dari pertemuan itu diperoleh informasi yang pada intinya meminta agar masyarakat Desa Rajuni jangan mudah terprovokasi dengan berita berita yang tidak jelas.
Pertemuan tersebut juga membahas kontribusi sektor pariwisata di Kawasan Nasional Takabonerate ke Pemkab Kepulauan Selayar.
Sementara itu diperoleh informasi bahwa Kepala Balai Taman Nasional Takabonerate merasa difitnah dengan adanya informasi kejadian di Pulau Tinabo. Menurutnya, petugasnya yang dipaksa untuk menjual tiket oleh beberapa warga, yang diduga sebagai pemicu ketegangan. Seperti dikutip dari informasi Kepala Balai kepada salah satu Pimpinan Daerah.
"Saya sudah konfirmasi dan saya juga minta kronologi kejadian itu, pengunjung yang lain tidak dipungut bayaran hanya info sementara bahwa ada 20 orang yang ada diatas kapal memaksa petugas untuk mengeluarkan tiket perorangan Rp15 rb dan tiket snorkling yang diberikan kepada warga itu adalah sah sebagai tiket masuk" jawab Pejabat Pimpinan Daerah tersebut kepada tvonenews. (ain/ito)
Load more