Melayat Ke Rumah Duka, Bupati Bone Berjanji Berangkatkan Umroh Ibunda Sarinawati Korban Terbakarnya Kantor DPRD Makassar

Bone, tvOnenews.com - Suasana duka masih terasa di rumah almarhumah Sarinawati (25), warga Dusun Bempesu, Desa Kalero, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.

Sarinawati menjadi salah satu korban yang meninggal dunia dalam tragedi aksi demonstrasi yang berujung kebakaran di Kantor DPRD Kota Makassar, Jumat (28/8) malam.

Ia merupakan satu diantara empat korban yanu dinyatakan meninggal dunia atas peristiwa tragis tersebut.

Sarinawati diketahui Staf DPRD Kota Makassar yang terjebak saat kantor DPRD Kota Makassar dibakar oleh sekolompok massa, hingga korban meninggal dunia dalam kondisi luka bakar sekujur tubuhnya.

Esoknya, Sarinawati kemudian dipulangkan di tanah kelahirannya desa Kalero, Kajuara, Bone, Sabtu (30/8) untuk prosesi pemakaman.

Almarhuma merupakan anak tunggal dari pasangan Suardi dan Halimah warga Dusun Bampesu Desa Kalero, Kecamatan Kajuara, Bone.

Kehadirannya yang pergi begitu cepat menyisakan luka mendalam bagi keluarga, terlebih ia dikenal sebagai sosok sederhana dan penuh kasih sayang.

Isak tangis keluarga dan kerabat kembali pecah ketika Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman,  bersama istri tercinta Hj. Maryam Andi Asman, menyambangi rumah duka pada Minggu (31/8/2025).

Kedatangan Bupati bersama rombongan Forkopimda, termasuk Dandim 1407 Bone Letkol Inf Muhammad Idrus beserta istri dan sejumlah kepala OPD, dan Camat Kajuara, Andi Yulianto seakan menjadi penguat bagi keluarga yang di tinggalkan.Rombongan disambut haru dengan suasana penuh keikhlasan.

“Kami sekeluarga, beserta jajaran pemerintah Kabupaten Bone, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga diberi ketabahan,” ucap Bupati dengan mata berkaca-kaca.

Tak hanya ucapan, Bupati Andi Asman juga menyerahkan santunan kepada ibu almarhumah. Sebagai bentuk kepedulian lebih dalam,

ia bahkan memberangkatkan ibu Sarinawati untuk menunaikan ibadah umroh. Perjalanan ke Tanah Suci itu diharapkan memberi ketenangan hati dan doa terbaik bagi putrinya tercinta.

“Kepergian ini adalah ujian berat. Semoga dengan berdoa langsung di Tanah Suci, ibu almarhumah diberi kekuatan untuk ikhlas menghadapi musibah,” tambah Bupati.

Mendengar hal itu, Halima ibu almarhum Sarinawati kembali menitikkan air mata.

“Terima kasih banyak, Pak Bupati. Semoga Allah membalas kebaikan ini. Saya akan mendoakan anak saya di depan Ka’bah.” ujarnya penuh haru.

Bagi keluarga Sarinawati, kunjungan ini menjadi pengingat bahwa di tengah kesedihan, mereka tidak sendiri. Ada doa, perhatian, dan uluran tangan yang menguatkan, agar langkah ke depan tetap tegar meski hati masih dirundung luka. (art/frd)