“Kami tidak berani lagi melintasi jembatan karena kondisinya sudah nyaris ambruk, apalagi bambu penyangga sudah patah, jadi ya mau diapalagi kami terpaksa lewat sungai bersama dengan murid–murid kami," ucap Yuliana.
Walau sangat membahayakan pelajar dan guru, jembatan yang sudah rusak parah sejak satu tahun terakhir tersebut butuh perhatian pemerintah. Sebab selain menjadi akses masyarakat, jembatan tersebut juga satu-satu akses untuk menuju ke SDN 6 Balusu yang muridnya mencapai seratus lima belas orang.
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah, karena ini merupakan jalan satu–satunya menuju ke sekolah dan juga digunakan masyarakat yang ada di sekitar wilayah Balusu," tegas Yuliana Patalle, Guru SDN 6 Balusu. (Joni Bane Tonapa/Ask)
Load more