Polisi Bantah Klaim Hampir Tewas Ditebas Pemilik Empang, Keterangan Teman Briptu Fajar
- Idris Tajannang
Takalar, tvOnenews.com – Polres Takalar telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Briptu Fajar terhadap pemilik empang, Abdul Karim Dg Sau (53), warga Dusun Soreang, Desa Soreang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Insiden tersebut terjadi pada Minggu, 26 Januari 2025, sekitar pukul 18.00 Wita
Kasat Reskrim Polres Takalar, Iptu Hatta, mengungkapkan bahwa baik Propam maupun penyidik Polres Takalar telah memanggil dan memeriksa Briptu Fajar beserta tiga rekannya yang berada di lokasi kejadian.
"Tadi kami telah memeriksa teman-teman Briptu Fajar, salah satunya seorang wartawan bernama Abdul Salam Dg Ngimba. Kami sudah mengambil keterangannya," ujar Iptu Hatta, Kamis (30/01/2025).
Dari hasil pemeriksaan, ketiga saksi yang merupakan rekan Briptu Fajar menyampaikan bahwa mereka sedang memancing di muara sungai ketika Abdul Karim tiba-tiba datang dan langsung menebas Fajar dengan parang. Beruntung, Fajar berhasil menangkis serangan tersebut menggunakan kursi plastik.
"Ketiga saksi memberikan keterangan yang sama bahwa Abdul Karim Dg Sau menebas Fajar dengan parang, namun berhasil ditangkis dengan kursi plastik yang dibawanya untuk memancing," jelas Iptu Hatta.
Namun, pernyataan berbeda muncul dari Abdul Salam Dg Ngimba, seorang wartawan yang mengklaim di beberapa media bahwa dirinya hampir tewas ditebas oleh Abdul Karim. Kasat Reskrim Polres Takalar dengan tegas membantah klaim tersebut.
"Itu tidak benar. Mereka sendiri yang membuat alibi seolah-olah dirinya hampir tewas ditebas Abdul Karim. Saat kami periksa dan pertanyakan hal itu kepada wartawan tersebut, tidak ada keterangan seperti itu. Justru yang nyaris ditebas adalah Briptu Fajar," tegas Iptu Hatta.
Sementara itu, Abdul Karim tak menampik jika dirinya saat itu membawa parang setiap keluar ke lokasi empangnya, namun tidak menggunakan parang itu untuk menebas.
"Saya akui saya bawa parang, tetapi seandainya saya punya niat mau gunakan parang untuk melawan, mungkin dia akan luka, tapi saya tidak gunakan parang itu. karena saya fikir saya akan di tangkap kalau saya gunakan itu parang untuk melukainya," terangnya.
Iptu Hatta melanjutkan, hasil pemeriksaan penyidik tidak menemukan bukti atau keterangan yang mendukung klaim Abdul Salam Dg Ngimba.
"Sampai saat ini, tidak ada keterangan yang menyebutkan bahwa wartawan itu nyaris tewas ditebas. Justru yang ditebas adalah Fajar," tambahnya.
Sementara itu, Abdul Salam Dg Ngimba hingga kini belum memberikan klarifikasi terkait pernyataannya di media. Sejak Kamis hingga Jumat (31 Juni 2025), ia tidak merespons panggilan telepon maupun pesan WhatsApp untuk dimintai konfirmasi. Bahkan, saat dihubungi via WhatsApp, ia justru menolak panggilan tersebut.(Itg/frd)
Load more