Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan – Dua dari tiga armada kapal feri yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Feri di lintas penyeberangan Selat Selayar Sulawesi Selatan yang menghubungkan Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba dan Pelabuhan Pamatata Kabupaten Kepulauan Selayar rusak. Kapal feri yang rusak adalah KMP Balibo dan KMP Bontoharu kini tersandar di Pelabuhan Bira.
Manager Usaha dan Tehnik PT ASDP Indonesia Feri Kabupaten Bulukumnba dan Selayar, Fuad Bahrudin, pada Minggu (30/1/2022) membenarkan rusaknya dua armada kapal feri yang melayani penyebarangan Selat Selayar.
Menurutnya KMP Balibo menjalani perbaikan mesin sementara KMP Bontoharu rusak pada pintu keluar-masuk kapal (rampdoor).
“Ada dua armada tidak operasi, yang satu perbaikan yakni kapal Balibo, trus yang satu kapal Bontoharu patah rampdoor-nya, tapi hari ini rencana selesai, tapi kalau Balibo sementara alatnya dikirim untuk diperbaiki di Makassar” tutur Fuad Bahrudin.
Saat ini penyeberangan Selat Selayar hanya dilayani satu armada kapal feri, yakni KMP Kormomolin dan dipersiapkan 4 trip per hari untuk melayani penumpang. "Mudah-mudahan KMP Bontoharu cepat selesai dan bisa beroperasi," tutup Fuad Bahrudin.
Rusaknya dua kapal feri yang melayani warga Selayar di pelabuhan Bira, jalur penyebarangan Selat Selayar yang merupakan jalur masuk utama ke Kabupaten Kepulauan Selayar terganggu. Ratusan penumpang dan kendaraan terlihat di dua terminal pelabuhan pada Minggu pagi. Yakni, di terminal kendaraan dan penumpang pelabuhan Bira dan terminal pelabuhan Pamatata.
Sebagian dari kendaraan dan penumpang yang ada telah tiba di terminal tersebut sejak sehari sebelumnya, namun karena armada tidak mencukupi untuk menyeberangkan kendaraan ke dan dari Kepulauan Selayar, terpaksa harus antre untuk diseberangkan.
Salah seorang penumpang yang membawa kendaraan pribadi tujuan Selayar, Syamsil mengaku telah tiba diterminal pelabuhan Bira sejak Sabtu malam, namun sampai Minggu pagi ini belum mendapat giliran diseberangkan. “Bagaimana bisa Pak, kapal Kormomolin itu kecil, sementara disini kita sudah banyak yang tiba duluan, ujar Syamsil.
Menurut Syamsil, seharusnya pihak pelabuhan atau pihak pengelola kapal menerapkan managemen waktu, agar keberangkatan dapat terakomodir sesuai jadwal dan meminimalisir antrian. "Jangan seenaknya saja mengatur jadwal bongkar muat. Kita ini capek menunggu, banyak ongkos menunggu dan kesal dengan pelayanan disini, mohon diperhatikan Pak," tutupnya.
Pantauan tvonenews.com dipelabuhan Bira dan Pamatata pada Sabtu dan Minggu penyeberangan dikedua pelabuhan kapal feri Selat Selayar hanya dilayani 1 kapal feri, yakni KMP Kormomolin yang ukurannya paling kecil diantara ketiga kapal feri yang ada. Ratusan calon penumpang dengan mobil pribadi dan Bus serta kendaraan roda dua, terlihat tertumpuk dikedua pelabuhan. (Arsil Ihsan/ito)
Load more