Baubau, tvOnenews.com - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Baubau, gagalkan peyelundupan tiga ekor Kanguru Walabi serta empat ekor burung langka jenis Cenderawasih dan burung Nuri di pelabuhan Murhum Baubau, Sulawesi Tenggara. Satwa dilindungi ini sebagian ditemukan di kamar mesin KM Nggapulu milik PT Pelni.
Sebanyak sembilan ekor satwa dilindungi disita petugas BKSDA dari atas kapal milik PT Pelni KM Nggapulu saat tiba di dermaga pelabuhan Murhum Baubau, Jumat (19/4/2024) malam, kesembilan hewan langka tersebut ditemukan di tiga lokasi di dalam kapal yakni tiga ekor kanguru walabi yang terdiri dari satu induk kanguru, satu anak kanguru dan satu bayi kanguru yang masih tersimpan di dalam kantung induknya kemudian temuan lain yaitu empat ekor burung cenderawasih terdiri dari tiga jantan dan satu betina, serta satu ekor nuri bayan dan satu ekor nuri merah.
Mirisnya tiga ekor kanguru dan empat ekor cenderawasih tersebut justru ditemukan di dalam kamar mesin KM Nggapulu yang disembunyikan di dalam box besar dan kandang besi, sementara dua ekor burung nuri di temukan di dek dua dan dek lima. Kanguru Walabi dan burung cenderawasih merupakan satwa endemik papua yang sudah terancam punah.
Menurut Kepala Resort Konservasi BKSDA Baubau, Alisman, temuan hewan langka ini berawal dari informasi dari salah satu penumpang kapal yang secara kebetulan melihat dua ekor burung nuri di bawah kolong tempat tidur penumpang.
"Dari informasi tersebut kami langsung ke pelabuhan kemudian berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan penyisiran di dalam KM Nggapulu, karena informasi ada beberapa burung tidak menutup kemungkinan ada burung lain, setelah dua ekor ditemukan di dek 2 dan 5, kami terus melakukan penyisiran ternyata di dek 1 kamar mesin haluan depan itu ditemukan tiga ekor kanguru Walabi dan empat ekor cenderawasih, "ungkap Alisman, saat merilis temuan tersebut di kantor BKSDA Baubau, Sabtu (20/4/2024).
Kesembilan hewan langka yang ditemukan tanpa pemilik ini diduga berasal dari Kepulauan Aru yang sengaja diselundupkan untuk diperdagangkan di pasar gelap.
Dari data BKSDA Baubau, sejak Oktober 2023 hingga April 2024 tercatat sudah lebih dari 150 satwa dilindungi yang diamankan dari empat kasus penyelundupan yang terjadi di KM Nggapulu.
Saat ini satwa dilindungi tersebut diamankan di kantor BKSDA Baubau. Petugas BKSDA masih berkoordinasi dengan pihak BKSDA Maluku untuk rencananya pengembalian satwa langka tersebut ke habitatnya.
(jai/asm)
Load more