Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan - Gunakan helikopter Super Puma milik TNI-AU, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno, dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana mendarat di Pulau Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, pada Minggu (19/12) siang. Di lokasi pengungsian Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyerahkan bantuan penanganan korban gempa yang diterima oleh Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali.
"Bantuan 8 M yang diserahkan adalah untuk membantu program kedaruratan di daerah ini, dan bantuan yang diberikan adalah bantuan tahap pertama, selanjutnya kita lihat sesuai kebutuhan untuk membantu warga yang terdampak gempa," jelas Andi Sudirman Sulaiman.
Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, akan mengunjungi warga korban gempa yang tersebar di beberapa titik pengungsian, dan meninjau langsung kerusakan yang diakibatkan oleh gempa di Laut Flores, 112 Km barat laut Larantuka, NTT, yang terjadi pada Selasa, 14 Desember 2021 lalu.
Gempa yang terjadi telah mengguncang 2 kecamatan terluar di Kabupaten Kepulauan Selayar, yakni Kecamatan Pasimarannu dan Pasilambena. Demikian pula, di Kecamatan Pasimasunggu terkena imbas dari gempa yang terjadi.
Diketahui, Kecamatan Pasilambena merupakan daerah terdekat dari episentrum gempa Magnitudo 7, 4 pada Selasa siang, dan merupakah daerah terparah terdampak gempa. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Selayar, jarak antara Pulau Kalaotoa di Kecamatan Pasilambena dengan episentrum gempa hanya berjarak 84 km. Akibatnya sebanyak 1.161 rumah warga mengalami rusak ringan hingga berat, dan puluhan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi di Laut Flores.
Hingga saat ini tercatat total korban gempa yang terindentifikasi berjumlah sekitar 150 orang yang ada di 2 kecamatan yang terdampak gempa tersebut. Seperti di Pulau Madu dan Kalaotoa Kecamatan Pasilambena, yang sudah ditangani secara medis berjumlah sebanyak 99 orang, 42 orang di Desa Kembang Ragi Kecamatan Pasimasunggu, dan sekitar 10 orang di Kecamatan Pasimarannu.
Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi di 2 kecamatan yang paling terdampak gempa tersebut sebanyak 16.593 orang, yang tersebar di 104 titik pengungsian. Di Kecamatan Pasimarannu terdapat 10.188 orang yang mengungsi, yang tersebar di 43 titik pengungsian, dan di Kecamatan Pasilambena setidaknya 6.405 orang warga yang tersebar di 61 titik pengungsian.
Saat ini, puluhan ribu warga yang mengungsi tersebut masih tetap bertahan di lokasi pengungsian karena masih trauma dan takut akan terjadi gempa susulan.
Hingga Minggu (19/12) atau hari ke 6 (enam) pasca gempa, masyarakat di 2 kecamatan ini masih sering rasakan goncangan gempa sekalipun getarannya sudah melemah.
Selain penyerahan bantuan langsung ke korban gempa, berdasarkan pantauan tvonenews.com di pulau Bonerate Kecamatan Pasimarannu, Plt Gubernur Sulsel, Kapolda dan Pangdam menemui dan berinteraksi langsung dengan warga yang hingga saat ini masih tertahan di lokasi pengungsian.
"Selanjutnya kita akan membantu pemulihan di dua kecamatan kepulauan yang terdampak. Dengan harapan agar masyarakat dapat segera berakvitas normal," tutup Andi Sudirman.
(Arsil Ihsan / ASM)
Load more