Sidak Distributor, PJ Gubernur Sulsel Pastikan Bahan Pokok Aman Jelang Nataru

Makassar, tvOnenews.com - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pejabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, bersama tim pengendali inflasi Sulsel, mengecek ketersediaan bahan pokok, disejumlah distributor di Kota Makassar. Pemprov sulsel memastikan stok pangan terpantau aman.

"Kita hari ini sama-sama.keliling, karena beberapa hari lalu ke beberapa daerah ke lapangan dan mengantisipasi lonjakan harga di akhir tahun," ujar PJ Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, kepasa wartawan Sabtu (9/12/2023).

Dalam inspeksi dadakan ini Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, didampingi Walikota Makassar, Danny Pomanto dan forkopimda serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sulsel.

"Ini kami memantau sebenarnya adalah bertemu dan berdialog dengan teman-teman Pemiliki gudang besar atau distributor di masyarakat untuk mengecek ketersediaan bahan pokok yang penting," ujarnya.

Pj Gubernur, meninjau sejumlah perusahaan distributor dan pergudangan seperti minyak, tepung terigu, dan gula, di Kawasan Indusri Makassar (KIMA), dan pergudangan di Kecamatan Tallo. Bahan yang dicek tersebut kerap terjadi lonjakan harga jelang natal dan tahun baru.

Dalam pengecekannya, Forkopimda menemukan adanya kenaikan harga gula pasir, sebesar seribu rupiah perkilogram, dimana harga jual di pasaran Rp. 15.000 sampai Rp. 16.500 per kilogramnya.

"Misalnya minyak goreng, terutama gula ini beberapa daerah kita pantau ada naik Rp1.000 perak, termasuk minyak goreng," jelasnya.

Bahtiar Baharuddin, juga memastikan,harga dan stok bahan pangan terpantau aman dan tercukupi jelang perayaan Nataru, di wilayah Sulawesi Selatan.

"Ternyata stok itu mencukupi secara umum tidak ada isu, termasuk tepung, gula cukup,.mi dan macam-macam lainnya. Mungkin ada satu itu, mungkin besok kita cek, itu ada satu. Yaitu minyak goreng, khususnya Minyakita," ungkap Bahtiar.

Dari data BPS, mencatat inflasi year on year Provinsi Sulsel menunjukan trem baik dengan berada di bawa pemerintah pusat, yakni 2,27 persen, pada awal desember 2023.

"Kita berada pada posisi 2,79 itu di bawah rata-rata nasional. Inikan kerja baik, yang sulit itu mempertahankan, nah bagaimana mempertahankan capaian kita ini supaya kita berada di rata-rata bawah nasional dan menjaga kondisi inflasi yang baik," tambahnya.