Palopo, tvOnenews.com - Nama Opu Daeng Risaju, tidak asing lagi bagi masyarakat Sulawesi Selatan, terkhusus di Luwu raya. Opu Daeng Risaju merupakan tokoh dan pahlawan nasional yang rela disiksa oleh penjajah NICA demi memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, kala itu. Kini, nama Opu Daeng Risaju diabadikan menjadi nama jalan di sejumlah daerah.
Di Kota Makassar, nama Opu Daeng Risaju dijadikan nama jalan protokol. Jalan Cenderawasih, Makassar diganti jadi Jalan Opu Daeng Risaju. Perubahan nama jalan ini akan diresmikan di Makassar, tanggal 22 Agustus mendatang.
Lalu, seperti apa sosok Opu Daeng Risaju dimata anak cucunya? Adalah Ratna Daud, merupakan salah satu cucu langsung Opu Daeng Risaju, Ratna adalah anak dari Quraisy Daud, anak bungsu dari pasangan Opu Daeng Risaju-HM Daud.
"Yang kami jaga dan jalankan sampai hari ini adalah semangat perjuangan nenek kami Opu Daeng Risaju, kemudian kami anak-cucunya pantang untuk menyombongkan diri dan meskipun kami cucu dari pahlawan nasional, kami tidak mau memanfaatkan itu untuk mendapat kesitimewaan pada pemerintah, misalnya diangkat jadi ASN atau semacamanya, kami hanya mengandalkan kemampuan dan bakat masing-masing," kata Ratna Daud, Minggu (20/8/2023).
Ratna Daud (kiri), Cucu Opu Daeng Risaju
Ratna menguraikan, neneknya Opu Daeng Risaju, merupakan perempuan tangguh dan bertangan besi. Perjuangannya dalam merebut Kemerdekaan RI memang layak diapresiasi. Opu Daeng Risaju pernah mendapatkan siksaan tentara NICA di Kecamatan Bajo. Kala itu, Opu Daeng Risaju dipaksa berdiri dibawah terik matahari sampai sebelah matanya rusak.
"Kemudian diletuskan senjata api di pundaknya sampai merusak pendengarannya. Opu Daeng Risaju tidak hanya mengorbankan hartanya, tapi juga rela menumpahkan darah dan air matanya untuk kemerdekaan negara kita," tuturnya.
Opu Daeng Risaju, lahir di Luwu tahun 1880 dan wafat di Palopo tahun 1964 diusia 84 tahun. Opu Daeng Risaju kata Ratna wafat karena sakit dan dirawat di rumahnya di Jalan Rell, sekarang jadi Jalan KH Kadir Daud, Palopo. Setelah wafat, Opu Daeng Risaju dimakamkan di kompleks pemakaman Lokkoe, kemudian oleh Pemerintah Kabupaten Luwu, dipindah ke Taman Makam Pahlawan di Belopa, Kabupaten Luwu setelah Opu Daeng Risaju jadi pahlawan nasional.
Nama Opu Daeng Risaju ramai dijadikan jadi nama jalan, beberapa daerah yang mengabadikan namanya jadi nama jalan diantaranya di Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kota Parepare dan Kota Makassar.
Sementara Irwan Bachry Syam, salah seorang tokoh masyarakat di Luwu Timur, mengaku sangat berbangga dengan disematkannya nama Opu Daeng Risaju sebagai nama salah satu jalan di Makassar.
Undangan resmi penggantian nama jalan Cenderawasih menjadi Opu Daeng Risaju.
"Dengan begitu bukan hanya membuat nama Opu Daeng Risaju terus menerus dikenang tapi lebih dari itu kita harapkan semangat juang dan kegigihannya melawan penjajah dapat terus hidup dalam jiwa generasi penerus," kata Irwan Bachry Syam.
Pria yang akrab disapa Ibas ini menambahkan bahwa yang perlu digaris bawahi bahwa, Opu Daeng Risaju adalah panutan dalam keteguhan memegang prinsip, keberanian dalam menyuarakan kebenaran meskipun dibawah diancam dan tekanan penjajah.
"Untuk generasi muda khususnya Wija To Luwu, dengan momen ini mari kita wujudkan kebanggan kita terhadap Opu Dg Risaju dengan menghidupkan semangat perjuangannya dalam jiwa-jiwa kita. Kecerdasannya, keberaniannya dan juga keteguhan hatinya untuk mewujudkan Tana Luwu yang maju dan jaya," katanya.
Beberapa nama jalan di Makassar telah dilakukan penggantian nama, salah satunya adalah jalan Landak Baru diganti menjadi jalan Andi Djemma. Andi Djemma juga dikenal sebagai Pahlawan Nasional asal Luwu seperti halnya Opu Daeng Risaju. (has/frd/mtr)
Load more