Luwu, tvOnenews.com - Puluhan warga dari tiga desa di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan protes PT Masmindo Dwi Are (MDA) terkait harga pembebasan lahan mereka. Warga menyebut ada diskriminatif harga ganti rugi lahan, yang sebelumnya dibayar Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu/ meter, sekarang naik menjadi Rp 60 ribu hingga Rp 80ribu per meter.
"Tahun 2022-2023 nilai lahan kami permeternya diganti rugi Rp 15 ribu dan paling mahal Rp 30 ribu, sekarang naik jadi Rp 60ribu, padahal sebelumnya pihak perusahaan memastikan tidak akan ada kenaikan harga," kata Yusri, Rabu (26/7/2023).
Masyarakat kemudian mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Luwu, Rabu tadi, mereka berharap anggota DPRD bisa menjadi penyambung dan memfasilitasi warga mendapatkan harga lahan yang sama dengan warga lainnya.
"Kalau DPRD tidak mampu memfasilitasi, kami akan aksi dan blokade jalan perusahaan," katanya.
Selain protes soal perbedaan harga pembebasan lahan, warga juga mempertanyakan pengelolaan limbah perusahaan tambang emas tersebut.
"Kami meminta perusahaan ini transparan soal pengelolaan limbahnya," kata Rajab Agam, pendamping warga.
Selain meminta harga pembebasan lahan disamakan, Rajab juga mendesak PT MDA, memberdayakan masyarakat khususnya dibidang pendidikan, kesehatan dan pertanian.
(has/asm)
Load more