Luwu Timur, tvOnenews.com - Irigasi pertanian di Desa Rinjani, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang sebelumnya jadi lokasi pembuangan belasan bangkai babi, kini sudah dibersihkan. Bangkai babi yang tadinya menumpuk di pintu irigasi, sudah diangkat lalu dikuburkan oleh polisi Polsek Mangkutana dan aparat desa setempat. Irigasi tersebut kini dipantau warga agar tak ada lagi yang membuang bangkai babi di lokasi tersebut.
"Baunya sangat menyengat dan air di irigasi berubah warna, tapi sekarang oasca diangkut lalu dikuburkan, kembali normal tapi masih ada baunya," kata Restu, warga di Desa Rinjani, Senin (15/5/2023).
Restu berharap tidak ada lagi peternak yang membuang bangkai babinya di sembarang tempat apalagi di saluran irigasi. Meskipun flu African Swine Fever ini tidak menular ke manusia, tapi sangat menganggu dan mencemari lingkungan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, melalui Dinas Pertanian dan Peternakan telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan wabah virus ASF. Satgas ini bertugas melakukan sosialisasi pada peternak cara penananganan serta pencegahan menyebarnya virus ASF ini.
"Setiap hari satgas ini berkeliling ke peternak untuk memberikan edukasi serta sosialisasi pencegahan virus ASF, karena kita tahu bahwa virus ini belum ada vaksinnya," kata drh. Ummi Fahmi.
Upaya lain yang dilakukan untuk mencegaj virus ini terus menyebar adalah membatasi lalulintas ternak babi dan segera dikuburkan jika ada yang mati.
"Setiap hari ada peningkatan jumlah kematian ternak babi dan untungnya virus ini hanya menyerang babi tidak menular pada hewan lain," ujarnya.
Ummi menambahkan virus ASF ini terdeteksi mulai menyebar di Luwu Timur sejak April bulan lalu. Awal mula virus ini masuk ke Luwu Timur berasal dari ternak babi yang masuk dari daerah lain di luar Luwu Timur.
"Masa inkubasi virus ini sangat cepat, hanya 20 hari ternak babinya akan mati. Gejalanya umum, mulai dari demam, nafsu makan hilang dan kotorannya mengeras. Kalau ciri-ciri ini sudah ada pada babi, itu positif tertular ASF, ujarnya.
Di Luwu Timur, angka kematian ternak babi akibat virus ASF mengalami peningkatan yang signifikan. Setial hari ada ratusan babi yang mati.
(has/asm).
Load more