Gowa, tvOnenews.com - Bak James Bond, hal itu yang tepat untuk mengatakan seorang lelaki bernama Haerul (30), warga Gowa. Pasalnya, penyamarannya sebagai anggota elit kepolisian dari Batalyon A Satbrimob Polda Sulawesi Selatan selama sembilan (9) tahun terbongkar, karena tingkah dan kecerobohan istrinya.
Terbongkarnya penyamaran Haerul itu bermula saat Marniati (36) sang istri menaruh curiga terhadap pekerjaan suaminya. Di mana sang suami setiap kali ditanya akan ke mana, selalu mengatakan akan setor muka di Polda.
"Awalnya saya mau cari tau soal suami saya, karena setiap kali saya tanya mau kemana, dia bilang mau setor muka di Polda, makanya saya ke Polda bertanya apa benar suami saya kerja di Polda dan berapa gajinya." Jelas Marniati, Istri Haerul polisi gadungan saat ditemui di rumahnya. Jumat (24/2/2023).
Tak hanya itu saja, Marniati yang ditemui di rumah mertuanya di Dusun Leko'boddong, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini menerangkan, jika saat itu ia ke Mapolda Sulsel, kemudian di sana ia bertemu dengan salah satu anggota Polda.
Lalu, dia meminta tolong kepada angota polisi yang ditemuinya itu untuk mengecek nama suaminya apa benar bertugas di Mapolda Sulsel atau tidak, sekaligus ingin mengetahui berapa gaji suaminya jika memang benar bertugas di Mapolda Sulsel
Setelah menunggu beberapa saat kemudian, kata Marniati, polisi itu justru mengatakan jika suaminya tidak bertugas di Polda Sulsel.
"Polisi di Polda itu bilang, nama suaminya tidak tercatat di data base Polda Sulsel, sehingga saya di arahkan ke Mako Brimob yang berada di jalan cendrawasih dekat pasar senggol," katanya.
Setelah mendapat arahan, istri Haerul itu kemudian bergegas menuju Mako Brimob Polda Sulsel yang berada di Jalan KS. Tubun, Kecamatan Mariso, Makassar.
Sesampainya di sana, Marniati kemudian menuju pos penjagaan untuk menanyakan suaminya.
"Pak, apakah suami saya kerja di sini, tanya Marniati kepada petugas penjagaan," katanya.
Beberapa orang yang berjaga saat itu, lansung meminta identitas suaminya, lalu kemudian, kata Marniati, ia memberikan kartu tanda anggota (KTA) yang ia ambil dari dompet milik suaminya yang ketinggalan di rumahnya.
"Setelah di cek, beberapa anggota yang berjaga di pos penjagaan tersebut menyampaikan jika atas nama Haerul dengan pangkat Bripka sesuai di KTA tidak ada yang bertugas di Mako Brimob Polda Sulsel," ungkap istrinya.
Akibat rasa penasaran dan ke ingin tahuannya terhadap pekerjaan dan gaji suaminya inilah, penyamaran Haerul terbongkar.
Namun Marniati berdalih, jika tidak ada niatnya ingin melaporkan suaminya, katanya, ia hanya ingin tahu suaminya bertugas di mana dan gajinya berapa.
"Saya ke Mako Brimob hanya mau bertanya, apa pekerjaan suamiku dan berapa gajinya, tidak ada niat saya melaporkan suami saya," ungkap Marniati di hadapan keluarga suaminya. (itg/aag)
Load more