Puluhan Penumpang Kapal Tol Laut Geruduk Kantor Pelabuhan Benteng Selayar
- tim tvone/Lolo
tvOnenews.com – Puluhan penumpang kapal tol laut tujuan Pelabuhan Reo Nusa Tenggara Timur yang tertahan di pelabuhan Benteng Kepulauan Selayar pada Jumat ( 6/1/2023) malam sekitar pukul 22.30 Wita geruduk Kantor UPP III Pelabuhan Benteng.
Hal ini dilakukan penumpang untuk memprotes kapal yang mereka tumpangi tidak diberangkatkan. Sementara kapal yang mereka tumpangi telah tertahan 15 (lima belas) hari di Pelabuhan Benteng sejak 23 Desember 2022 lalu.
“Kami kesini mempertanyakan kenapa kapal yang kami tumpangi tidak diberangkatkan saja, karena cuaca sudah mulai membaik, soalnya sudah terlalu lama dan kami diatas kapal sudah mulai stress dan sakit-sakitan. Mohon Pak diberangkatkan saja, karena kami ada dua kapal," kata Videli, penumpang Kapal Tol Laut KM Maloli, Jumat (6/1/2023) malam di Kantor Pelabuhan Benteng.
Selanjutnya, dia juga katakan, bahwa mereka sudah kehabisan bekal dan yang membantu menyiapkan makanan ke mereka (penumpang) setiap hari adalah pak Pendeta dari relawan Benteng Mas.
"Selain itu kami juga sudah terlalu lama meninggalkan keluarga dan pekerjaan kami, jadi tolong kami diberi alasan dan bukti kenapa kami tidak diberangkatkan saja mala mini," kata Videli lagi kepada petugas jaga di Kantor Pelabuhan Benteng.
Hal yang sama disampaikan oleh penumpang lainnya dan pada intinya mendesak pihak pelabuhan Benteng Selayar mengeluarkan surat izin berlayar kepada 2 kapal yang mereka tumpangi, yakni KM. Maloli dan KM. Sabuk Nusantara 27.
Karena adanya aksi penumpang datangi puluhan penumpang dan didesak mengeluarkan surat izin layar, petugas Pelabuhan III UPP Benteng kemudian melakukan koordinasi ke pihak kapal serta pelabuhan Bonerate sebagai pelabuhan tujuan pertama.
![]()
Puluhan Penumpang Kapal Tol Laut Geruduk Kantor Pelabuhan Benteng Selayar
Selanjutnya member penjelasan kepada penumpang agar bersabar karena selama ini mereka bukan ditahan akan tetapi menjaga keselamatan mereka dilaut, pasalnya ketinggian gelombang saat cuaca buruk terjadi mencapai 6 (enam) meter dan sangat berbahaya bagi pelayaran.
Ketegangan sempat terjadi saat seorang penumpang mendesak dan meminta bukti pembenaran tentang ketinggian ombak yang dimaksud pihak pelabuhan dan BMKG, namun reda setelah didinginkan oleh petugas lainnya.
Load more