Sikka, Nusa Tenggara Timur - Dua anak sungai di wilayah Masabewa, kecamatan paga, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur pada Senin (27/6/2022) meluap akibat hujan deras sejak Minggu (26/6/2022) malam dan mengakibatkan banjir bandang.
"Dua anak sungai yang meluap ini tdak ada jembatan sehingga ketika banjir besar ya kami terjebak selama berjam-jam,' kata Yan Wula, salah satu warga desa tuwa kecamatan Tanawawo, Senin (27/6/2022) petang.
(Puluhan Warga yang Terjebak Banjir Bandang di Kabupaten Sikka, NTT)
Dikatakan Yan Wula, Kedua anak sungai yang meluap ini berada di ruas jalan yang menghubungkan wilayah kecamatan paga hingga kota kecamatan Tanawawao yang berada di pedalaman Kabupaten Sikka.
"Jalur anak sungai yang meluap ini merupakan satu-satunya akses jalan ke wilayah Tanawawo. Tidak ada jalan alternatif. Jadi mau tidak mau setiap kali banjir pasti warga dan kendaraan terjebak," tuturnya.
Jika ada yang nekat, lanjut Yan, maka setiap warga maupun kendaraan harus membayar jasa penyeberangan yang dilakukan sejumlah anak muda dengan harga Rp10.000.
"Agar bisa melewati derasnya arus banjir, kita harus mengeluarkan uang sebesar Rp10.000, untuk membayar jasa gotong yang dilakukan sejumlah pemuda desa," ungkap Yan.
"Benar tadi dua anak sungai di jalur Paga-Tanawawo meluap. Dan kondisi ini terjadi setiap kali hujan deras. Sehingga kami pun harus menunggu berjam-jam di tepi sungai," kata Yoris da Cunha.
Yoris da cunha menambahkan, setiap kali terjadi luapan dua anak sungai ini, aktivitas warga 10 desa di Kecamatan Tanawawo pasti lumpuh dan terisolir.
"Imbas dari luapan dua anak sungai ini, ya warga 10 desa di kecamatan Tanawawo pasti lumpuh. Karena tidak ada jalan alternatif," ujarnya.
Camat Yoris berharap, pemerintah Kabupaten bisa membangun jembatan di sejumlah aliran anak sungai agar warga dan arus transportasi tidak terganggu meski dimusim penghujan. (ofk/ade)
Load more