FHI 2025 Kembali Digelar, Animo Masyarakat Terlihat Antusias
- Istimewa
Bagi Gunther pribadi, ajang FHI 2025 dapat menjadi sebuah momentum sebagai pameran keberlanjutan pada industri makanan, minuman maupun perhotelan. "FHI 2025 mendukung pertumbuhan industri makanan, minuman dan perhotelan di Indonesia dengan menghadirkan solusi terkini dan inovatif, khususnya bagi negara Indonesia," lanjut Gunther.
JBS SA tandas Gunther termasuk perusahaan yang tampil rutin setiap tahun semenjak FHI tahun 2019 silam. JBS SA sendiri berdiri semenjak tahun 1953, berpusat di Sao Paulo Brazil dan merupakan perusahaan pengolahan daging terbesar di dunia.
Penyelenggaraan FHI 2025 bagi Corporate Affairs Director Lulu Group International - Luthfi Husin lebih dipandang sebagai sinergi dan reunian besar diantara produsen daging segar maupun olahan dari produsen besar yang datang dari berbagai penjuru dunia.
"Dunia yang saat ini penuh dengan ketidakpastian seperti suplai pangan, konflik, ekonomi dll, kami ingin terus survive. Diantara stakeholder seperti pemerintah, customer, suplier, distributor, retail dan lain sebagainya bisa saling berkomunikasi pada FHI 2025 agar mata rantai usaha ini bisa terus berjalan," tandas Luthfi.
Penyelenggaraan FHI 2025 juga diharapkan pengusaha-pengusaha Jepang dari REK Corporation sebagai ajang untuk memperkenalkan wagyu halal yang berasal hanya dari daging sapi.
"Peminat wagyu di Indonesia sangat banyak apalagi yang berstandar halal dan kami optimis peminat wagyu dari Indonesia kian meningkat," jelas adviser REK Corporation Hiroyasu Uonomi yang turut didampingi oleh Executive officer Kazuyuki Tamura.(chm)
Load more