Artefak Rasulullah Hadir di Jakarta: Indonesia Sambut Dunia Melayu-Islam dalam Konvensyen DMDI ke-25
- Istimewa
tvOnenews.com - Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-25 yang akan digelar pada 22–26 Oktober 2025.
Konvensyen akbar ini akan mempertemukan tokoh-tokoh terkemuka dari 28 negara anggota DMDI dalam rangka memperingati seperempat abad perjalanan organisasi yang telah menjadi simpul ukhuwah dan peradaban Melayu-Islam di pentas dunia.
Rangkaian kegiatan akan dipusatkan di Jakarta, antara lain di Lapangan Banteng, Hotel Borobudur, dan Masjid Istiqlal. Konvensyen ini dirancang bukan sekadar ajang silaturahim budaya dan agama, tetapi menjadi wadah muhibbah antarbangsa untuk mempererat tali ukhuwah, menggali kembali turath peradaban Islam, dan merespon tantangan global dengan pendekatan yang berakar pada nilai-nilai tauhid, hikmah, dan rahmah.
Salah satu acara yang paling dinanti adalah pameran benda-benda peninggalan Rasulullah SAW, yang akan menjadi magnet ruhaniyah dan pusat perhatian publik. Kehadiran artefak bersejarah ini diharapkan membangkitkan mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus menjadi sarana edukasi spiritual bagi masyarakat Muslim dari berbagai penjuru nusantara dan dunia.
Dalam rapat persiapan di Hotel Borobudur, Ketua DMDI Indonesia, H. Said Aldi Al Idrus, menyampaikan komitmen Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang amanah dan bermartabat.
“Konvensyen DMDI ke-25 adalah momentum strategis bagi bangsa-bangsa Melayu-Islam untuk memperkuat solidaritas, memperdalam kerja sama, dan menjawab tantangan global dengan semangat persatuan. Indonesia merasa terhormat menjadi tuan rumah perhelatan penting ini, sebagai wujud komitmen untuk menempatkan nilai-nilai Islam dan budaya Melayu dalam posisi sentral membangun peradaban yang adil, damai, dan bermartabat,” ujar Said Aldi.
Sementara itu, Vice Presiden III Jamiyah Singapura, Siraj Salman, menekankan bahwa kekuatan warisan budaya dan nilai-nilai Islam dapat menjadi fondasi kokoh dalam membangun dunia yang lebih manusiawi.
“Di usia ke-25 ini, DMDI menunjukkan bahwa akar budaya dan nilai Islam yang luhur mampu menjadi jembatan perdamaian dunia. Di tengah gelombang globalisasi, konvensyen ini adalah mercusuar harapan,” kata Siraj Salman.
Konvensyen ini akan menghadirkan berbagai agenda strategis, mulai dari seminar internasional bertema ketahanan budaya dan spiritual, pertemuan pemimpin muda Melayu-Islam, hingga pameran kerajinan dan budaya Nusantara. Selain sebagai ruang dialog dan kolaborasi, konvensyen ini juga diproyeksikan memperkuat diplomasi budaya dan spiritual Indonesia di tingkat global.
Load more