tvOnenews.com - TikTok Indonesia bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi meluncurkan kampanye bertajuk #LawanJudol untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online (judol) pada Selasa (25/2) lalu.
Mengangkat tema "Break The Cycle - Bangkitkan Potensi, Wujudkan Mimpi", TikTok kian menegaskan komitmennya dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan positif. Komitmen ini diwujudkan melalui kebijakan untuk menekan penyebaran konten terkait perjudian online, melindungi pengguna dari risikonya dengan fitur keamanan dan moderasi yang kuat serta menyediakan informasi kredibel dari sumber tepercaya.
Kampanye ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, tentang bahaya perjudian online serta mendorong pemanfaatan media sosial yang lebih produktif.
Langkah Nyata TikTok Dalam Memerangi Perjudian Online
Hilmi Adrianto, Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia menegaskan bahwa TikTok memiliki kebijakan ketat terhadap judol, dimana semua konten yang mempromosikan atau memfasilitasi aktivitas perjudian dilarang di platform. Sepanjang Januari hingga Desember 2024, TikTok telah menghapus sekitar 900.000 video terkait perjudian online.
Dari jumlah tersebut, sekitar 86% dihapus sebelum menerima tayangan, menunjukkan efektivitas sistem moderasi proaktif TikTok yang didukung oleh teknologi otomatis. Lebih dari 99% penghapusan konten terkait perjudian juga dilakukan secara proaktif tanpa menunggu laporan pengguna.
Selain itu, TikTok juga telah menghapus lebih dari 2,2 juta komentar dan hampir 35.000 iklan berbayar yang mempromosikan perjudian selama periode yang sama. "TikTok berkomitmen untuk memerangi penyebaran perjudian online melalui kebijakan yang jelas, fitur keamanan yang kuat dan moderasi ketat untuk melindungi pengguna, terutama generasi muda dari risiko yang ditimbulkan. Melalui laman kampanye #LawanJudol di platform, kami juga menyediakan informasi kredibel dan edukatif dari sumber tepercaya untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Kami berharap kampanye ini dapat menjadi langkah kolaboratif untuk membangun ekosistem digital yang lebih positif dan aman," jelas Hilmi.
Load more