Seram Bagian Timur, Maluku - Gelombang pasang di sertai angin kencang melanda Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku dan menyebabkan banjir rob. Air laut itu menerjang tiga desa, mengakibatkan 1.318 jiwa mengungsi. Banjir terjadi akibat tanggul penahan ombak sepanjang 250 meter roboh.
Banjir rob ini terjadi di Desa Sesar, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. Akibat angin kencang disertai gelombang pasang menerjang Kabupaten Seram Bagian Timur dalam tiga hari ini, ratusan rumah dan fasilitas umum termasuk pos polisi rusak setelah diterjang banjir rob.
Banjir rob ini juga menghancurkan tanggul sepanjang 250 meter, dua jembatan rakyat serta jembatan kolstore desa Sesar dan Jembatan Polairud Seram Bagian Timur.
Selain itu, pos Polairud Seram Bagian Timur juga nyaris roboh serta satu buah speedboat Polairud kandas dan speedboat milik Pemda Seram Bagian Timur pun terdampar setelah dihantam gelombang pasang.
Aparat TNI, Kompi Elang Kabaresi, dan Polri Bergerak Cepat mengevakuasi warga dan barang barang berharga warga untuk di amankan di Kompi E TNI Angkatan Darat.
Kepala Desa Sesar Jamaludin Mamulati menjelaskan, banjir rob ini baru pernah terjadi di kampungnya.
Ia mengatakan, gelombang pasang ini, menyebabkan Desa Sesar menyebabkan tanggul penahan ombak sepanjang 250 meter roboh dan banjir menerjang wilayah ini.
“Saat ini, warga Desa Sesar ditampung di markas TNI Kompi Elang, Kabaresi,” ujar Jamaludin, Selasa (22/2/2022).
Kapolres Seram Bagian Timur Adre Sukahendra yang langsung meninjau lokasi banjir rob menjelaskan, banjir di Kabupaten Seram Bagian Timur teradi di Desa Sesar, Pantai Tikus Desa Bula, dan Hote Kecamatan Bula Barat.
“Puluhan rumah di Hote Kecamatan Bula Barat, dari informasi juga rusak akibat terjangan banjir rob. Namun kami belum mendata seluruh kerusakannya,” ucapnya.
Namun dia belum mengetahui jumlah kerusakan akibat banjir rob tersebut. Kapolres memperkirakan ada puluhan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum di sekitar pesisir pantai rusak diterjang gelombang.
Dalam peristiwa ini, sebanyak tiga ratus lebih kepala keluarga terkena dampak banjir rob, dan 1.300-an orang mengungi di markas Kompi Elang Kabaresi. (Christ/act)
Load more