Kutai Kartanegara, Kaltim - Sarip Arman (37), pelaku pembunuhan AM (14), gadis asal Kelurahan Amborawang Darat, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur nekat membunuh lantaran dendam lama terhadap orang tua korban.
“Sekitar dua bulan lalu, saya ada menggadai anakan burung jalak saya ke bapak korban senilai Rp 120 ribu. Terus saya bilang ke bapaknya, agar jangan dijual. Nanti kalau ada uang akan ditebus kembali,” ucap Sarip.
Namun ayah AM, menurut Sarip, tidak menggubris pesannya itu.
“Tapi pas saya datang mau ambil burung saya lagi. Ternyata sudah dijual sama bapaknya,” sambungnya.
Sejak saat itu, Sarip mengaku terus kepikiran dan dendam atas ulah orang tua AM, sehingga ia pun akhirnya gelap mata dan memutuskan melampiaskan dendamnya. Namun, bukan ayahnya, Sarip justru menghabisi nyawa AM.
“Salah sasaran. Harusnya bapaknya. Tapi karena bapaknya selalu naik sepeda motor. Akhirnya anaknya yang saya bunuh,” ucap duda anak satu ini.
Pembunuhan itu pun ia lakukan, Minggu (20/2/2022) pagi, ketika AM berjalan sendirian. Tanpa pikir panjang, Sarip langsung mencari cara untuk membunuh korban.
“Pas saya lihat dia (korban) jalan. Saya gelap mata seperti ada yang masuk. Kemudian saya langsung ambil kayu balok di tanah dan saya pukul kepalanya dari belakang dua kali,” aku Sarip.
Usai memukul korban, Sarip langsung menyeret tubuh AM ke parit sedalam 2 meter. Di sanalah Sarip sempat menyetubuhi jasad AM sebelum menguburnya di dalam sebuah lubang berlumpur.
Sementara itu Kapolsek Samboja AKP Adyama Baruna Pratama membenarkan pengakuan Sarip tersebut. Bahkan usai menyetubuhi dan meninggalkan jasad di parit, Sarip sempat minum kopi di warung.
“Iya, sempat ditinggal ngopi dulu. Makanya di dalam parit itu banyak kita temukan darah korban yang berceceran, sarung, celana dalam, jilbab dan barang belanjaan,” kata Adyama. (Asho A. Marmin/act)
Load more