"Selain sampah, bahan lain yang saya gunakan sebagai bahan utama adalah kotoran hewan ternak dan unggas," katanya.
Untuk membuat pupuk organik ini, lanjutnya, dibutuhkan bahan bahan seperti kotoran sapi, kerbau dan kambing, serta kotoran ayam dan bebek. Kemudian sampah rumah tangga, tebasan pohon, sabut kelapa, abu gergaji, sekam kasar dan arang kayu.
"Selain bahan utama tersebut, ada bahan tambahan seperti air dan gula untuk menjaga kelembaban bahan dengan bakteri aktifator," Herman menjelaskan.
Proses pengolahan cukup mudah, kata Herman, semua bahan koleksi baik kotoran dan sampah ditumpuk di tempat terbuka supaya terdekomposisi dan hancur. Dibiarkan sampai warna bahan tersebut berubah menjadi hitam. Kemudian semua bahan dicampur dan diayak.
"Semua bahan yang sudah hitam diaduk kemudian kita ayak. Hasil ayakan siap kita olah sementara yang kasar dan belum hancur kembali kita tumpuk sampai hancur," paparnya.
Herman menambahkan, hasil ayakan kemudian diaduk hingga merata. Bahan yang sudah diaduk kemudian disiram gula yang sudah dilarutkan dalam air sebagai bakteri Efektif Mikro Organisme atau EM4.
"Komposisi bahan diatur hingga kelembaban dengan kadar air 30 persen. Ciri cirinya, apabila bahan digenggam, maka tidak menggumpal. Itu sudah bagus dan pupuk organik siap dikemas dan dijual," imbuhnya.
Load more