Mengolah Sampah Menjadi Kompos Pria di Sumbawa Barat Bantu Anak Putus Sekolah Dapat Pekerjaan
- Tim Tvone-Irwansyah
"Semua bahan yang sudah hitam diaduk kemudian kita ayak. Hasil ayakan siap kita olah sementara yang kasar dan belum hancur kembali kita tumpuk sampai hancur," paparnya.
Herman menambahkan, hasil ayakan kemudian diaduk hingga merata. Bahan yang sudah diaduk kemudian disiram gula yang sudah dilarutkan dalam air sebagai bakteri Efektif Mikro Organisme atau EM4.
"Komposisi bahan diatur hingga kelembaban dengan kadar air 30 persen. Ciri cirinya, apabila bahan digenggam, maka tidak menggumpal. Itu sudah bagus dan pupuk organik siap dikemas dan dijual," imbuhnya.
Menurut Herman, kompos kemudian dikemas dalam karung ukuran 20 kilogram dan siap dijual dan diantar kepada pelanggan. Pemasaran pupuk organik ini selain kepada masyarakat umum juga dijual kepada pelanggan tetapnya.
"Selain saya jual kepada masyarakat umum, saya sudah ada pelanggan tetap yakni Dinas Lingkungan Hidup Pemda Sumbawa Barat dan ke perusahaan tambang PT AMNT," kata dia lagi.
Herman merincikan, harga jual pupuk organik miliknya dibandrol Rp1.840,-/per kilogram atau Rp 36.800,- per karung ukuran 20 kilogram.
"Alhamdulillah karena usaha dan kerja keras saya bersama keluarga dan karyawan, saat ini saya sudah ada langganan tetap yaitu Dinas Lingkungan Hidup dengan jumlah pesanan sebanyak 3 ton dan PT AMNT sebanyak 25 ton," kata Herman Usman.
Lebih jauh, Herman memceritakan, dari hasil usaha keluarga ini, yang pertama bisa memenuhi kebutuhan hidup kekuarga dan biaya sekolah anak anak. Bisa membantu pemuda pemuda serta anak putus sekolah di lingkungannya untuk mendapat pekerjaan.
"Dari hasil bekerja dengan saya, diharapkan anak anak yang putus sekolah nanti bisa melanjutkan pendidikan di bangku sekolah. Sementara yang sudah bisa mandiri, bisa membuat usaha sendiri," tegas Herman.
Pengetahuan mengolah sampah menjadi pupuk organik ini diakui Herman, juga ia dapat dari Prof Sri Tedjo Wulan dari Olah Sampah Tuntas dan Doktor Joni Safaat, Koordinator Pusat Komunitas Hijau.
"Saya berharap dengan pekerjaan saya ini akan mampu mendukung program pemerintah Indonesia, bebas sampah 2025 serta program Zero Waste 2023 dari Pemprov NTB dan Pemda Sumbawa Barat," kata Herman menambahkan. (IrwanTaliwang/Ask)
Load more