Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Arifin mengatakan, malam tahun baru tak lepas dari aksi kejahatan seperti copet.
Ada sebagian orang yang memanfaatkan situasi ramai tersebut untuk melakukan tindakan tercela.
"Tadi juga ada kedapatan copet, diamankan anggota. Kemudian diserahkan aparat kepolisian," ungkap Arifin, kepada media, di Jakarta Pusat, dikutip Senin (1/1/2024).
"Memang di tengah keramaian ada yang memanfaatkan untuk hal-hal yang tidak benar, tidak baik," sambung dia.
Kemudian, Arifin menegaskan sejumlah aparat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersinergi untuk menyukseskan malam tahun baru atau Malam Muda Mudi Jakarta Global City 2024.
"Tapi semua aparat, baik dari Pemprov DKI, jajaran Pol PP dan lain-lain, termasuk dukungan dari satuan kepolisian, dan TNI. Alhamdulillah sukses mengawal keamanan warga Jakarta menyambut tahun baru 2024," tandas dia.
Sementara, berdasarkan pantauan tim tvOnenews.com, di lokasi perayaan malam tahun baru, ada seorang anak laki-laki yang berteriak histeris saat mengetahui ponsel pintar miliknya lenyap dari dalam tas sang ibu.
Hal ini diketahui usai mereka satu keluarga berhasil meloloskan diri dari ribuan warga yang berdesak-desakan di kawasan Bundaran HI.
Saat sampai di pelataran belakang Hotel Pullman, sang ibu mencoba memeriksa barang-barangnya di dalam tas berwarna coklat. Namun dia mulai panik saat ponsel anaknya tidak ditemukan.
Sontak mengetahui hal tersebut anak laki-laki diperkirakan berusia 11 tahun tersebut pun berteriak histeris, dia memeluk ibunya beberapa kali.
"Gimana jadinya ini, Mak? Gimana? Kok bisa hilang!" teriaknya.
Sang ayah mencoba menenangkan situasi dengan membawa ke tempat yang lebih kondusif.
Kemudian, ada juga kasus kehilangan ponsel pintar yang dialami oleh seorang Warga Negara Asing (WNA). Peristiwa tak mengenakan ini dialami oleh dua orang WNA.
Satu laki-laki dan satu perempuan, keduanya mendatangi pos Satpol PP yang berlokasi tidak jauh dari Pos Polisi MH Thamrin.
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. WNA itu melaporkan kepada petugas Satpol PP bahwa mereka kehilangan harta berupa ponsel pintar.
Kemudian WNA tersebut menjelaskan ada sejumlah kartu berharga yang terselip di belakang pelindung ponsel mereka.
"I lost handphone, hotel card and credit card. I need help, please help me," kata WNA laki-laki dengan histeris.
Namun karena keterbatasan bahasa Inggris, dua petugas Satpol PP tersebut menjawab dengan seadanya dan meminta kedua WNA tersebut menuju Pos Polisi MH Thamrin.
WNA tersebut pun sempat merasa geram karena dia tidak memahami bahasa Indonesia, sebab petugas membalas perkataan mereka menggunakan bahasa Indonesia.
Akan tetapi, ada salah satu warga di sana yang mendengar obrolan tersebut pun memberi penjelasan baik kepada WNA maupun kepada Satpol PP.
Namun, para petugas tersebut enggan mengantar para WNA tersebut menuju pos Polisi. Dan ketika dikonfirmasi, petugas Satpol PP mengatakan bahwasanya itu bukan bagian dari tugas mereka. (ags/ebs)
Load more