Kotawaringin Timur, tvOnenews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), kembali perpanjang status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga 23 Oktober 2023. Hal itu diputuskan dalam rapat evaluasi yang digelar di Gedung Pusdalops Kantor BPBD Kotim, Senin (16/10/2023)
"Salah satu indikatornya ialah prakiraan dari BMKG bahwa dasarian II Oktober atau saat ini sampai dengan tanggal 20 Oktober 2023 tidak ada hujan sehingga kita harus terus melaksanakan perpanjangan," kata Asisten I Setda Kotim, Rihel Magat, usai memimpin rapat evaluasi.
Menurut Rihel, bulan Oktober dasarian III musim hujan mulai melanda wilayah hulu, sementara wilayah selatan Kotim diprakirakan masih belum terjadi hujan.
"Jika seperti prakiraan tadi bahwa wilayah utara sudah hujan tetapi selatan tidak hujan sehingga nanti tidak menutup kemungkinan jika perpanjang lagi jika tidak ada hujan," katanya.
Sementara untuk Indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kabupaten Kotim selama dua pekan terakhir secara umum sudah melandai, namun masih dalam kategori tidak sehat.
"Kondisi itu kita sarankan kepada BPBD Kotim untuk melaksanakan kroscek kembali apabila setelah ada kebakaran besok paginya agar dilakukan ground check kembali. Karena asap masih ada, apakah asap disebabkan kebakaran di dalam lahan gambut. Jika tidak tuntas tentunya akan menimbulkan 24 jam berikutnya akan ada kebakaran lagi," ujar Rihel.
Demikian pula untuk masalah penyakit ISPA, dari data yang ditampilkan Dinas Kesehatan Kotim, tren kenaikannya tergantung dengan situasi data ISPA. Apabila data ISPA baik maka akan turun jumlah penderita ISPA, demikian pula sebaliknya.
"Untuk saat ini, jumlah penderita ISPA terus menurun, seiring dengan berkurangnya jumlah karhutla. Tapi kita semua perlu waspada, sebab dalam beberapa hari kedepan cuaca di Kotim cukup terik dan kemungkinan Karhutla akan muncul kembali. Hal ini pasti akan berdampak pada kenaikan jumlah penderita ISPA," ucapnya. (dsi/frd)
Load more