Lumajang, Jawa Timur - Minyak goreng sawit milik Kementerian Perdagangan Minyakita di Pasar Baru Lumajang, dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Padahal, munculnya minyak goreng sawit itu sebagai bentuk intervensi pemerintah atas melejitnya harga minyak goreng pada 2022.
Minyak goreng kemasan dengan merek Minyakita dijual para pedagang dengan harga Rp16.000 per liter atau lebih mahal Rp2000 dari HET yang hanya Rp14.000 per liter.
Sebelum langka, Marfu’ah mengaku mendapatkan harga beli dari distributor Rp13.500 per liter. Sehingga, harga jualnya pun masih bisa sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah.
"Saya jual Rp16.000 lah belinya saja sudah Rp14.166, kalau dulu dari salesnya itu cuma Rp13.500, sekarang gak dikasih lagi karena langka itu. Dua bulan ini kira-kira," kata Marfu’ah, Jumat (10/2).
Marfu’ah bercerita, saat dirinya menanyakan kepada distributor apakah memang ada kenaikan harga Minyakita, pihak distributor membenarkan ada kenaikan harga. Perihal logo HET yang tertera, menurut distributor kepada Marfu’ah, stok kemasan dengan HET lama masih banyak. Namun, saat stok kemasannya sudah habis, akan dilakukan pergantian logo HET pada kemasan.
"Saya tanyakan itu ke salesnya kok harganya gak sama dengan HET, katanya bungkusnya ini masih banyak jadi belum pakai bungkus yang baru yang naik," terang Marfu’ah.
Load more