Surabaya, Jawa Timur - Perayaan Cap Go Meh yang jatuh pada hari Minggu (05/2) dirayakan dengan penuh khidmad di Klenteng Sanggar Agung Surabaya, yang berlokasi di depan Pantai Kenjeran. Lokasi ini dipadati umat yang melaksanakan sembahyang Cap Go Meh.
Meski tidak ada perayaan khusus, namun Cap Go Meh digelar penuh khidmat. Umat yang bersembahyang ini tidak hanya berasal dari Kota Surabaya saja, namun juga dari berbagai daerah di luar kota Surabaya.
Selain bersembayang, umat juga ada yang melakukan fangshen atau melepas burung ke alam bebas. Selain itu terdapat pula umat yang menaburkan bunga di tengah laut yang berada tepat di depan Klenteng Sanggar Agung Surabaya.
Christopher, salah satu umat yang melakukan tabur bunga di tengah laut mengatakan jika ia sengaja melakukan ritual ini untuk berziarah kepada para lelulur yang telah meninggal dunia. Menurutnya, ritual ini merupakan tradisi dari keluarganya dalam menyambut momen Cap Go Meh.
"Selain bersembahyang Cap Go Meh, saya juga melakukan tabur bunga di laut, ini sudah tradisi kami," ujarnya.
Sementara itu Fani, salah satu umat yang bersembahyang di klenteng ini mengaku jika setiap Cap Go Meh, Ia bersama keluarganya selalu bersembahyang di klenteng ini. Dirinya berharap di momen Cap Go Meh ini seluruh umat, keluarga, dan bangsa Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi.
"Setiap Cap Go Meh, saya sama keluarga selalu menyempatkan diri beribadah di klenteng ini," ujar ibu berkacamata ini.
Cap Go Meh merupakan akhir dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa atau 2 minggu setelah Tahun Baru Imlek. Tiap moment Cap Go Meh, Klenteng Sanggar Agung selalu dipadati umat yang melakukan sembahyang.
Karena berlokasi di tepi laut, Klenteng Sanggar Agung sering menjadi tempat rujukan bagi keluarga yang hendak nyekar leluhur mereka, terutama yang dikremasi. (zaz/hen)
Load more