Magetan, Jawa Timur - Masih mahalnya harga beras eceran di pasaran, memaksa ratusan warga di Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, menyerbu operasi pasar beras murah yang digelar Perum Bulog Ponorogo di pasar tradisional setempat, Kamis (2/2).
Bahkan, tingginya antusias warga, 10 ton beras medium yang dijual 8500 rupiah per kilogramnya ludes dalam waktu 1 jam. Panitia pun terpaksa membatasi pembelian hanya 10 kilogram (2 bungkus) dengan harga 85.000 rupiah per orang.
Eko Purnomo (40) warga setempat mengaku sudah antre sejak pukul 07.00 WIB. Dirinya rela mengantre demi mendapatkan beras murah, karena harga beras di pasaran mahal yaitu 12.500 rupiah per kilogram.
“Saya sudah datang jam 7 pagi mas, operasi pasar baru dibuka jam 8. Harga disini lebih murah 8500 rupiah per liter, kalau di pasar sudah 12.500-13.000 rupiah per kilonya,” kata Eko saat mengantre.
Bahkan ratusan warga tersebut rela berdesakan dan berebut beras murah, karena khawatir tidak kebagian jatah, meskipun menurut keterangan Aan Sugiarto, Pimpinan Cabang Bulog Ponorogo telah menyediakan 10 ton beras untuk operasi pasar ini.
“Untuk operasi pasar di Kecamatan Maospati pagi ini kita menyediakan 10 ton beras kualitas medium, karena antusias masyarakat tinggi maka kita batasi pembeliannya biar merata,” terang Aan Sugiarto, Pimpinan Cabang Bulog Ponorogo saat meninjau langsung operasi pasar.
“Kami bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Magetan menggelar operasi pasar ini dengan tujuan untuk menekan gejolak harga beras yang terjadi saat ini, makanya kita jual beras kualitas medium produksi dari bulog langsung kepada masyarakat,” imbuh Aan.
Sesuai rencana operasi pasar dilakukan dari tanggal 26 Januari sampai 14 Februari dengan menyediakan 100 ton beras kualitas medium.
Untuk jumlah pembelian pihak Bulog tidak melakukan pembatasan, namun jika antusias masyarakat tinggi, maka pembatasan akan dilakukan agar bisa merata. (men/hen)
Load more