Blitar, tvOnenews.com - Wali Kota Blitar Santoso tidak percaya mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar terlibat kasus perampokan yang menimpa dirinya di rumah dinas.
"Saya tidak bisa sampaikan karena memang itu kondisi yang sulit saya bayangkan. Tidak pernah terbayangkan," ujar Santoso, Sabtu (28/1/2023).
Meski dia tidak percaya, Santoso tetap menghormati proses hukum yang berlangsung. Bahkan, dia tetap menghormati Samanhudi lantaran dulu pernah bersama-sama memimpin Kota Blitar.
Santoso mendoakan Samanhudi agar diberikan kesadaran sehingga bisa kembali ke jalan yang benar.
"Saya tetap hargai beliau. Ketika beliau jadi wali kota, saya jadi wakil wali kota. Ketika di DPRD, saya di sekwan (sekretaris DPRD). Makanya kita berdoa. Mudah-mudahan Allah berikan kesadaran sehingga bisa kembali ke jalan yang benar," katanya.
Santoso juga berterima kasih atas kerja keras kepolisian yang bisa mengungkap peristiwa tersebut.
Dia berharap dengan sudah terkuaknya kasus perampokan di rumah dinas itu, masyarakat di Kota Blitar menjadi lebih kondusif.
"Kami juga masih tetap bersabar. Dua pelaku masih dalam pengejaran. Identitasnya sudah diketahui, tapi butuh waktu karena kelihaiannya dalam menghilangkan jejak. Kita berdoa bersama mudah-mudahan dengan terkuak gamblang, masyarakat bisa menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa," ungkapnya.
Santoso mengatakan dia mengetahui kabar terkait penangkapan Samanhudi dari media. Namun, dia tetap berpikir positif. Dia mengaku belum pernah bertemu setelah Samanhudi keluar dari lapas.
Dia divonis lima tahun penjara setelah terbukti sah menerima suap Rp1,5 miliar terkait proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama.
Sebelumnya diberitakan, kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar pada Senin (12/1/2023) lalu.
Tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar disekap pelaku. Selain itu, Santoso dan istri tidak luput dari aksi penyekapan itu.
Dalam kasus tersebut, pelaku membawa kabur uang tunai ratusan juta dan perhiasan milik istri Santoso. (ant/nsi)
Load more