Lumajang, Jawa Timur – Berdasarkan laporan Yadi Yuliandi, salah satu petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, tercacat Gunung Semeru mengalami 2 (dua) kali erupsi, Senin (28/11).
“Terjadi erupsi gunung semeru pada pada pukul 05.56 Wib. Tinggi kolom letusan kurang lebih 600 meter di atas puncak. Erupsi terekam di seismiograph dengan amplitudo maksimum 23 milimeter dan berdurasi 115 detik,” tulis Yadi dalam laporannya.
Selang beberapa menit kemudian, Yadi kembali memperbaharui informasi terjadinya erupsi Gunung Semeru dengan tinggi kolom lerusan 1000 meter di atas puncak.
Sementara dalam periode pengamatan sejak pukul 06.00 – 12.00 Wib, hari ini secara visual Gunung Semeru terlihat jelas hingga kabut. Asap kawah tidak teramati. Teramati satu kali letusan, dengan asap berwarna putih kelabu setinggi kurang lebih 1000 meter yang mengarah ke Utara.
“Secara kegempaan, terekam telah terjadi 25 kali letusan, 2 kali tektonik jauh, serta satu kali getaran banjir amplitudo maksimum 30 milimeter dan berdurasi 600 detik,” imbuh Yadi dalam laporan rutinnya.
Dengan aktifitas Gunung Semeru yang masih fluktuatif ini, PVMBG terus menghimbau kepada warga agar tetap tenang, namun waspada terhadap potensi ancaman bahaya bencana dari Gunung Semeru.
“Hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level tiga. Warga dihimbau mematuhi semua rekomendasi yang telah diberikan PVMBG, diantaranya tidak beraktifitas pada radius 13 kilometer di sepanjang aliran Curah Kobokan, serta radius 5 kilometer dari sekitar puncak Semeru, karena berpotensi terkena lontaran pijar,” pungkasnya. (wso/hen)
Load more