Ekspor Indonesia ke Arab Saudi pada 2021 mencapai US$1,58 miliar. Namun, impor Indonesia dari Arab Saudi mencapai US$3,97 miliar. Sehingga neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$2,38 miliar atau setara Rp34 triliun.
"Melalui kegiatan seperti ini, kami jadi mengetahui produk apa yang mereka butuhkan, seperti makanan dan charcoal atau arang kayu, kebutuhan disini besar sekali karena masyarakat Arab senang barbeque," ujar Didi, panggilan akrab Mohammad Syafiudin.
Selain makanan dan arang kayu, ia juga membawa berbagai produk UMKM binaan LPNU Blitar, mulai dari makanan, kerajinan, pakaian dan produk alas kaki. Ia juga mengaku sangat senang bisa mengikuti pameran, terlebih ada sekitar 200 importir yang diundang dan hadir.
"Produk-produk kita sudah bagus, tinggal bagaimana mengenalkan saja. Nah, momen seperti ini penting agar produk yang sudah bagus ini bisa dikenal dan dilihat oleh masyarakat luar. Apalagi, pasar Saudi Arabia ini sangat luas karena hampir seluruh kebutuhan dipenuhi impor. Sayuran semuanya impor dari India, biskuit, dan produk yang lain juga banyak yang impor," Pungkasnya. (sha/hen)
Load more