Banyuwangi, Jawa Timur - Indonesia Fire dan Rescue Challenge (IFRC) ke-19 di Banyuwangi resmi ditutup, Selasa (22/11) malam. PT Bumi Suksesindo (BSI) berhasil menggelar even bergengsi ini dengan spektakuler. Tak hanya peserta dari 24 industri tambang yang bersemangat, even ini ikut mendongkrak ekonomi Banyuwangi.
Tuan rumah menggandeng sejumlah sektor untuk mendukung kegiatan, seperti kalangan UMKM, pelaku seni dan akomodasi perhotelan. Bahkan, dalam pembukaan dan penutupan IFRC dihelat panggung megah, menampilkan atraksi seniman tari Banyuwangi.
Selama IFRC digelar 13-22 November kemarin, seluruh peserta menempati sedikitnya 800 kamar homestay dan sekitar 300 kamar hotel di Banyuwangi. Selain penginapan, panitia melibatkan pelaku UMKM dan ratusan warga di sekitar lokasi perusahaan untuk terlibat, seperti jasa laundry dan tim life victims selama IFRC digelar.
“Jadi, IFRC di Banyuwangi membawa dampak positif. Ini sebagai bukti komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan ketanggapdaruratan,” tegasnya.
Usai berlaga, seluruh peserta IFRC langsung diberangkatkan ke lokasi bencana gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. Misi kemanusiaan ini sekaligus menjadi uji nyali bagi para kru tanggap bencana ini.
"Seluruh tim akan langsung berangkat ke Cianjur bersama tanggap darurat Kementerian ESDM,” kata Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi di sela menutup ajang IFRC di Banyuwangi.
Pihaknya memberikan apresiasi terkait suksesnya ajang IFRC di Banyuwangi. Selanjutnya, ajang IFRC ke-20 akan digelar di Kalimantan. IFRC merupakan ajang adu kelihaian dalam penanganan bencana dan kecelakaan kerja. Seperti, penanganan kebakaran, banjir hingga kecelakaan di jalan.
Terkait pengiriman tim tanggap darurat ini bukan kali pertama digelar PT BSI. Saat tsunami Aceh, investor ini mengirimkan tim kemanusiaan. Pun, ketika gempa Lombok, gempa Malang dan erupsi Gunung Merapi. (hoa/hen)
Load more