Gresik, Jawa Timur- PT Freeport Indonesia dan Yayasan Takmir Masjid Jami Manyar (YATAMAM) membuka Pusat Transformasi Bersama (PTB) yang merupakan fasilitas pengolahan limbah smelter PT Freeport Indonesia.
Fasilitas pengolahan limbah smelter didirikan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang bekerjasama denganYayasan Takmir Masjid Jami Manyar dan PT Raya Manyar Persaya (RMP).
Executive Vice President Corporate Planning & Business Strategy PTFI Horst Garz menitikberatkan dukungan perusahaan terhadap prioritas komunitas Gresik dalam pengelolaan limbah.
“PTFI bangga dapat menjadi bagian dari upaya keberlanjutan ini. Keberadaan fasilitas PTB akan mendukung visi dan misi masyarakat Gresik dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab melalui 3R (reuse, reduce, dan recycle), sekaligus mengambil peran dalam ekonomi sirkular,” ujar Horst Garz.
Pembukaan fasilitas pengolahan limbah smelter dengan melibatkan masyarakat untuk mengukuhkan kembali strategi perusahaan dalam keberlanjutan dan perwujudan ekonomi sirkular.
Untuk diketahui, fungsi utama fasilitas PTB adalah sebagai fasilitas pengalihan sampah daur ulang sementara (Temporary Recyclable Waste Transfer Facility) untuk proyek smelter Manyar Gresik.
PTB akan mengupayakan pemulihan material melalui konsep daur ulang sehingga dapat mengurangi sampah anorganik yang dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Strategi pengurangan limbah smelter Manyar mencakup proses pemilahan limbah konstruksi secara langsung di lokasi smelter, pengolahan limbah di fasilitas PTB, serta penjualan hasil produk pengolahan limbah bernilai tambah oleh pihak ketiga atau penerima manfaat.
Contohnya pengelolaan besi sisa tiang pancang yang dipilah, dibersihkan, dan dipotong sebelum dijual kepada pembeli lokal. Untuk tahap pertama, fungsi PTB diutamakan untuk mengelola besi sisa tiang pancang, kayu sisa pendukung konstruksi, dan material sisa pengemasan dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta bank sampah setempat.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, dalam sambutannya mengapresiasi sinergitas yang sangat luar biasa dari PTFI dan YATAMAM dan juga pemerintah Kabupaten Gresik yang ikut terus mendukung proses hingga terwujudnya PTB ini.
“Mudah-mudahan PTB bisa bermanfaat untuk masyarakat, terutama masyarakat Manyar dan Gresik. Dengan PTB ini, kita berubah untuk menjadi pemenang dalam arti bisa memberikan manfaat, baik kepada kepala desa yang hadir dan juga masyarakat”, ujar Fandi
Selain memiliki nilai lingkungan yang tinggi, pengoperasian fasilitas PTB juga akan memberikan nilai manfaat bagi masyarakat dari segi material maupun non-material. Hasil dari proses daur ulang yang dilakukan oleh PTB akan diinvestasikan ke dalam program YATAMAM yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti pembiayaan pendidikan anak yatim dan sarana pengembangan sumberdaya manusia yang ingin terjun ke dunia industri.
“Mudah-mudahan sampah industri bisa diserap maksimal di PTB ini, sehingga angan-angan kami dapat memberikan donasi ke 500 anak yatim bisa terlaksana dan BLK yang nanti dibangun bisa dilaksanakan," harap Fandi
Dikatakan Ustad Abdul Mu'id Zahir, ketua Yatamam, nilai manfaat murni untuk masyarakat terdampak di Manyar melalui kerjasama dengan BUMDes yang ada di 8 desa. Hal ini menjadi sebuah proyek percontohan bagi industri lain agar bersinergi dengan masyarakat, tentunya seperti di PTB ini.
"Kami harapkan kawasan lain meniru seperti ini, juga membuka diri. Ini dibuktikan dengan Freeport di Manyar ini,” kata Abdul Mu'id Zahid.
Pengelolaan limbah yang bertanggungjawab, menjadi salah satu syarat dan prioritas PTFI dalam membangun smelter Manyar.
“Upaya keberlanjutan dan program masyarakat seperti ini memerlukan dukungan multipihak agar dapat berjalan secara optimal. Maka dari itu, PTFI berencana terus bekerjasama dengan pemerintah daerah, sektor LSM seperti YATAMAM, serta pemangku kepentingan setempat lainnya agar dapat memastikan pengelolaan limbah smelter Manyar memenuhi syarat dan standar lingkungan, serta yang terpenting dapat berkontribusi bagi masyarakat dengan cara yang sejalan dengan standar kinerja sosial kami,” tutup Horst Garz.
Sebagai catatan, PTFI dan YATAMAM turut melibatkan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Wahana Edukasi Harapan Alam Semesta (WEHASTA) dalam mengkaji konsep dan kelayakan fasilitas PTB, Pemerintah Daerah Gresik dalam memberikan arahan dan perizinan, serta Kerja Sama Operasi (KSO) YATAMAM dan RMP sebagai penghubung masyarakat dan perusahaan.(mhb/mii)
Load more