Sejumlah Tokoh Lintas Agama dan Budayawan Gelar Gita Puja untuk Ketentraman Bangsa Indonesia

Surabaya, Jawa Timur - Beragam suku bangsa yang ada di Indonesia membuat sejumlah tokoh lintas agama, membacakan doa, memohon berkah, keselamatan, kesejahteraan dan keberkahan kepada Tuhan, agar negeri ini senantiasa dalam kedamaian, kemakmuran dan ketentraman menyelimuti rakyat Indonesia.

Inilah tujuan acara Gita Puja Bangsa dan Festival Pemuda yang digelar oleh Yayasan Pondok Kasih dan Forum Beda Tapi Mesra, di Kota Surabaya. Beberapa seniman, budayawan dan mahasiswa mengenakan pakaian tradisional adat istriat sebagai simbol budaya yang merepresatasikan daerah asal mereka masing-masing.

Hanna Amalia Fandayani, Ketua Yayasan Pondok Kasih menyebutkan, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda sekaligus Hari Pahlawan.

"Dengan acara ini kami ingin membangkitkan semangat para pemuda pemuda dari berbagai suku bangsa dan agama, tetapi tetap satu Bhineka Tunggal Ika," ungkap wanita yang akrab disapa Mama Hana ini.

Mama Hana menginginkan generasi masa kini nantinya menjadi penerus bangsa yang baik dan tangguh di masa mendatang. Hari Pahlawan dan Hari Sumpah Pemuda menjadi momen untuk memotivasi generasi milenial saat ini.

"Namun, bangkit menjadi pahlawan masa kini agar bisa merajut kebhinekaan. Bersyukur sekali masyarakat Indonesia diberikan anugerah oleh Tuhan, sebuah negara yang sangat unik, kaya dan begitu indah," ujarnya.

"Indonesia memiliki ideologi yang luar biasa yakni Pancasila. Di dalam Pancasila terdapat banyak aspek kehidupan dari spritualitasnya, Ketuhanan yang Maha Asa, nggak ada bangsa lain yang memiliki keyakinan seperti negeri ini," imbuh wanita yang selalu tampak enerjik ini.

"Jika pahlawan di jaman dulu berjuang bertaruh demi kemerdekaan. Beda dengan jaman sekarang, pahlawan menjadikan bangsa Indonesia berjaya dan kuat, mampu menjadi negara tangguh dan maju," jelasnya.

Sementara tu, di tempat yang sama, Ketua Panitia Daniel Edi Setiono, menambahkan, tugas pahlawan pada masa kini adalah bersatu melawan kemiskinan, kebodohan dan intoleransi, berita bohong atau hoax.

"Di acara ini kami akan memperkenalkan generasi milenial punya budaya yang perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai luhur," ujarnya