"Bahkan, Haji Agus Salim, pahlawan nasional dari Sumatera Barat, mengatakan 'leiden en lijden', pemimpin itu menderita. Sebagai generasi penerus kita menghayati makna penderitaan dan pengorbanan para pahlawan," sambungnya.
"Spirit Fatwa Jihad Hadratussyaikh dan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama di era kini harus direaktualisasi dalam bentuk jihad melawan kebodohan, kemiskinan, kelaparan, dan sebagainya. Ruang bagi santri untuk terlibat memperbaiki kualitas kehidupan kebangsaan telah terbuka lebar dengan adanya pengakuan terhadap peran serta para santri melalui Hari Santri Nasional," bebernya.
"Jawaban atas pengakuan tersebut adalah kompetensi. Itulah cara kita sebagai santri menghargai seluruh pengorbanan para ulama di masa-masa revolusi fisik merebut Kemerdekaan," tandas pria yang masuk Bursa Cagub Jatim 2024 ini. (sha/hen)
Load more