“Selain itu, Antasena Alpha ini juga menggunakan chassis tipe ladder frame berbahan aluminium yang ringan dan kuat untuk menopang beban sekitar 150 kilogram,” jelas Gerry.
Mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ini melanjutkan, pengembangan juga dilakukan pada sistem transmisi dengan melakukan peningkatan efisiensi sistem transmisi pada bagian penggerak yang menggunakan DC motor. Selain itu, faktor penting yang juga berpengaruh pada mobil hemat energi yaitu velg dan ban.
Mobil Antasena Alpha menggunakan velg dengan material komposit karbon fiber dan ban yang ringan dengan jenis flat tire. Dengan berbagai inovasi yang dikembangkan tersebut, Antasena Alpha mampu melaju dengan efisiensi bahan bakar 228 kilometer per meter kubik. Hingga akhirnya berhasil mengantarkan Tim Antasena ITS menjadi juara tiga pada kategori tersebut. “Ke depan, harapannya Tim Antasena ITS dapat tampil lebih baik lagi dan membawa pulang piala Winners di Shell Eco-Marathon On-Track Program 2023 mendatang,” pungkasnya penuh harap.
Tim Sapuangin Posisi ke 3
Tim lain yang tak kalah membanggakan adalah Tim Sapuangin ITS dengan mobil Sapuangin XI Evo 3 yang juga turut berkompetisi di SEM 2022. Tim ini berhasil meraih posisi ketiga pada kategori Urban Concept dan kategori energi Internal Combustion. Tantangan yang diberikan pada kategori ini yaitu melakukan balapan tiga lap dengan total jarak 12,7 kilometer dan batas waktu 30 menit. Tim Sapuangin mampu menaklukkan tantangan tersebut dengan hasil efisiensi bahan bakar sebesar 270 kilometer per liter.
General Manager Tim Sapuangin ITS William Mikhael Parlindungan mengungkapkan, timnya sudah mengikuti ajang bergengsi dunia ini sejak tahun 2010 secara berturut-turut. Sejak tahun 2010 itu pun, Tim Sapuangin tidak pernah absen untuk mempertahankan raihan gelar juara dan penghargaan dari berbagai kategori yang diadakan.
“Tahun ini menjadi tahun ke-12 Tim Sapuangin mengikuti ajang SEM,” terangnya.
William mengakui jika tim universitas-universitas dari Indonesia lainnya memiliki jiwa kompetitif yang tinggi sehingga membuat mereka menjadi lawan terberat bagi tim Sapuangin pada ajang SEM 2022 ini. Namun, dengan usaha dan kerja keras, Tim Sapuangin dapat membawa pulang penghargaan.
“Harapannya, kami akan kembali dengan inovasi-inovasi terbaik untuk menunjang hasil yang lebih baik ke depannya,” tandas mahasiswa Departemen Teknik Mesin ini optimistis.
Halaman Selanjutnya :
Penghargaan tersebut bukanlah satu-satunya yang diraih oleh Tim Antasena dan Sapuangin ITS pada SEM 2022 ini. Pada kategori lomba Virtual Programme, Tim Antasena dan Sapuangin masing-masing menjadi juara pertama Communication Award dan juara pertama Data and Telemetry Award.
Load more