Surabaya, Jawa Timur - Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke-77, Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Membedah Kepemimpinan Perempuan di Bumi Majapahit Mulai Era Ratu Tribhuwana Tunggadewi hingga Gubernur Khofifah".
Acara yang berlangsung di Varna Culture Hotel itu menghadirkan Pengajar Mata Kuliah Sejarah Unesa, Rojil Nugroho Bayu Aji, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawait, Muslih Hasyim Sufy, Aktivis Pemuda NU, Alumni PMII serta mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr Rizal Ramli yang hadir secara daring.
"Kalau kita baca di buku Denys Lombard di Majapahit tak ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi seorang pemimpin. Jadi tak ada kriteria untuk pemimpin harus dari seorang pria," ujar Dosen Unesa Surabaya ini, Rabu (12/10).
Dia melanjutkan, demikian halnya dalam Negarakertagama. Majapahit itu dibangun tak hanya jaya oleh pemimpin laki-laki, tapi juga jaya dengan pemimpin perempuan.
"Kita tahu bahwasanya ada Gayatri dan Tribhuwana Tunggadewi, ini menunjukkan di bumi Majapahit ini terdapat pemimpin perempuan yang muncul justru di saat terjadi konflik di internal atau saat itu terjadi pemberontakan," tuturnya.
Dari sini Rojil mengambil suatu kesimpulan refleksi, bahwa kepemimpinan perempuan menjadi salah satu faktor atau bisa jadi mempersatukan bangsa dan negara.
Load more