Terpisah Frans Leidelmeijer pakar spesialis dekorasi dan kesenian arsitek bangunan kolonial mengunjungi Gedung PTPN XI Selasa (27/09) untuk mendokumentasikan bangunan arsitektur Belanda di Indonesia.
“Saya sangat terpesona dengan keindahan arsitektur kolonial. Saya mengunjungi Surabaya dan melihat banyak sekali bangunan yang indah. Khususnya gedung ini, saya sangat menyukai karya dari karakternya dan juga arsitektur khas kolonial. Bangunan ini terlihat seperti kastil raja yang megah dihiasi dengan motif–motif yang eksotis, tidak hanya oriental tapi juga motif natural dari Indonesia, dan ini merupakan alasan saya sangat menyukai bangunan ini," terang Frans Leidelmeijer yang juga pakar Seni Baru di program televisi ‘Tussen Kunst & Kitsch’ di Belanda.
Ada karya seni lainnya seperti kaca timah yang menghiasi lantai 1. Disana terhias logo-logo berbagai kota di Hindia Belanda. Diantaranya adalah Batavia, Semarang, Makasar, Cirebon dan Surabaya sendiri. Tidak lupa logo kota Amsterdam yang menjadi pusat kantor administrasi perkebunan ini.
Frans bersama tim pemerhati dan pegiat gedung bersejarah dari Belanda Bie Muusze Filmer Holland melakukan dokumentasi beberapa gedung cagar budaya di Surabaya sebagai materi studi komparasi antara kesamaan arsitektur di Belanda dan di Indonesia.
“Sejarah memang kejadian masa lalu, tpi akan menjadi pijakan saat ini untuk menatap masa depan. Dengan belajar sejarah berarti kita menatap masa depan, dengan merawat gedung ini PTPN XI mengajak kita belajar sejarah untuk menatap masa depan,” ungkap Nanang Purnowo Ketua Begandring Soerabaia yang mendampingi Bie Muusze Filmer Holland.
Saat ini PT Perkebunan Nusantara XI mengelola 13 pabrik gula aktif dengan wilayah kerja Jawa Timur dan memiliki kontribusi terhadap produksi gula nasional. (zaz/hen)
Load more