Lumajang, Jawa Timur - Proses vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Lumajang terus digenjot. Sampai saat ini, sudah ada 18.750 sapi di Lumajang, sudah divaksin tahap 1, 2, dan 3.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Lumajang dr. Rofiah mengatakan, sapi-sapi yang sudah divaksin itu telah diberikan anting yang bisa di barcode.
"Jadi yang sudah divaksin itu ada antingnya yang bisa di barcode, sama seperti peduli lindungi kalau untuk manusia," kata Rofiah di kantornya, Jumat (30/9).
Menurut Rofiah, terobosan itu kedepannya bisa diintegrasikan dengan program E-ternak milik pemerintah daerah untuk mengurangi angka pencurian sapi.
Sebab, nantinya hewan yang akan diperjualbelikan di pasar hewan harus sudah memiliki anting itu. Tujuannya, agar pergerakan hewan ternak bisa dikontrol dan tidak ada lagi hewan curian yang masuk pasar hewan.
"Nanti kan jika tidak ada antingnya ini tidak bisa masuk ke pasar hewan, nanti juga akan dicocokkan dengan kartu kepemilikan ternak, jadi harapannya bisa untuk menekan angka pencurian juga," tambahnya.
Lebih lanjut, Rofiah menekankan, masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan efek yang akan ditimbulkan pada ternaknya setelah divaksin.
Menurutnya, vaksin PMK sudah diuji klinis dan dinyatakan aman.
"Kesulitan kita kan kadang masyarakat ini takut jika divaksin sapinya tidak mau makan dan sebagainya, ini aman untuk ternak," pungkasnya. (wso/hen)
Load more