Tuban, Jawa Timur - Kabupaten Tuban terkenal dengan hasil laut yang melimpah. Nampaknya peluang ini tidak disia- siakan Sri Kayatin (50), warga Desa Dawung, Kecamatan Palang, Tuban. Berbekal semangat dan kerja keras, ibu dua anak ini mencoba membuka usaha inovasi beraneka camilan berbahan hasil laut. Salah satunya adalah krupuk rambak cumi-cumi atau biasa disebut Squid.
Pada umumnya krupuk rambak dibuat dari kulit sapi atau kulit kerbau, namun krupuk rambak Squid ini sesuai namanya dibuat dari bagian tubuh cumi-cumi yaitu kulitnya. Meski demikian, rasa rambak Squid tak kalah lezat dengan pendahulunya yakni rambak kulit sapi atau kerbau.
Proses pengolahannyapun tidak terlalu rumit. Kulit cumi-cumi yang terkumpul diberi bumbu racikan, setelah bumbu meresap, kulit cumi dikeringkan di bawah terik sinar matahari. Setelah kering, kulit cumi digoreng menggunakan minyak panas, hingga mengembang dan teksturnya renyah.
Menurut para penikmat krupuk, rambak cumi-cumi ini dianggap lebih gurih dan renyah dibanding krupuk kulit sapi atau kerbau.
“Kalau dibanding dengan krupuk rambak lainya, Squid (krupuk cumi-red) ini, teksturnya lebih gurih dan lebih renyah,” ujar Rokhim, penikmat krupuk asal kota Tuban.
“Meski aroma seafoodnya masih kuat terasa, namun krupuk ini tidak amis,” imbuhnya.
Selain itu rambak cumi ini memiliki tekstur lembut, sehingga saat dimakan tidak serik di tenggorokan seperti krupuk rambak kulit sapi atau kerbau.
Menurut Sri Kayatin, pembuat krupuk rambak squid ini, mengaku terinspirasi dari keberadaan pabrik pengolahan cumi-cumi di desa tetangga. Pabrik hanya mengambil daging cumi-cumi, sementara kulitnya dibuang menjadi limbah. Berbekal kemampuan memasak, Sri Kayatin mencoba mengolahnya menjadi camilan.
Sejak dipasarkan, permintaan rambak squid terus meningkat. Namun minimnya tenaga serta bahan kulit cumi, membuat Sri Kayatin harus membatasi pesanan hanya 50 bungkus per minggu. Harga yang dipatok adalah Rp17 ribu, untuk kemasan premium dan Rp15 ribu untuk kemasan biasa.
“Kami terpaksa membatasi jumlah pesanan, karena sulit bahan bakunya,” ungkap Sri Kayatin, pembuat krupuk rambak cumi.
Selain membuat krupuk rambak squid, Sri Kayatin juga memproduksi berbagai macam camilan lain. Diantaranya rengginang cumi-cumi, rempeyek cumi-cumi, krupuk cumi-cumi, serta aneka camilan berbahan hasil laut. Kini produk Sri Kayatin tersebut bisa ditemui di swalayan, pusat oleh-oleh dan perhotelan di Kabupaten Tuban. (htn/hen)
Load more