Batu, Jawa Timur - Isu sebuah bangunan tandon air senilai Rp20 miliar milik Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Among Tirto Kota Batu mangkrak tidak berfungsi sebagai semestinya. Tandon air itu seharusnya sebagai bak pelepas tekan air bersih di Kota Batu. Namun, hingga kini tandon air tersebut selama kurang lebih 7 tahun diduga hanya berisi hampa udara.
Dana hibah senilai Rp20 miliar selain diperuntukan untuk pembangunan 2 tandon air yang di duga berisi hampa udara juga diperuntukan pemasangan jaringan pipa air bersih sepanjang 34 kilometer. Meskipun lokasi dan panjang pipanya tidak jelas.
Salah satu warga bernama Yusup mengatakan, tandon air milik Perusahaan Air Minum Kota Batu dibangun sejak tahun 2014 lalu.
"Informasinya dulu, tandon air itu untuk bak pelepas tekan air bersih, untuk kebutuhan air bagi masyarakat Kota Batu," ujar Yusup.
"Kalau fungsi dan tidaknya, saya kurang paham, yang jelas sampai hari ini tidak pernah melihat ada aktivitas petugas dari Perusahaan Air Minum," kata Yusup.
Tidak fungsinya tandon air bersih milik Perusahaan Air Minum Kota Batu, tidak hanya yang berlokasi di Jalan Abdul Gani Atas. Namun tandon air yang terletak di Jalan Suropati juga tidak berfungsi alias mangkrak, dibantah Direktur Perumda Among Tirto Kota Batu.
"Tidak benar mas, jika tandon air itu tidak fungsi," bantah Direktur Perumda Edi Sunaedi melalui Kabag Teknik Anam.
Kabag Teknik Perumda Among Tirto, Anam saat dikonfirmasi menjelaskan, kedua tandon air yang di bangun pada tahun 2014 silam saat ini telah melayani kebutuhan air bersih wilayah kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu.
"Memang awalnya sempat terjadi kendala, kan, untuk tandon air di Jalan Abdul Ghani Atas itu menarik air dari Sumber Darmi untuk ditekan menuju tandon air ke Jalan Suropati," jelas Anam, Kamis (22/9/2022).
"Jadi, kedua tandon air yang dibangun pada tahun 2014 silam, yang anggarannya dari dana hibah Provinsi Jawa Timur. Kedua tandon air tersebut berfungsi untuk pelayanan kebutuhan air bersih warga Kota Batu," kata Anam.
Diketahui, PDAM Kota Batu pada tahun 2014 silam telah mendapat dana hibah dari APBN sebesar Rp20 miliar. Dana hibah tersebut diperuntukkan pembangunan pipa sepanjang 34 kilometer meliputi Kecamatan Batu, Junrejo. dan Bumiaji. Selain pembangunan pipa, juga untuk membangun tandon air sebagai wujud peningkatan pelayanan kepada masyarakat. (eco/act)
Load more