Malang, Jawa Timur - Sebagai bentuk kesigapan dalam penanganan keadaan darurat, PT Pertamina Patra Niaga di Regional Jatimbalinus bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Basarnas serta perwakilan dari Defense Threat Reduction Agency (DTRA) Amerika Serikat, menyelenggarakan Simulasi Penanganan Keadaan Darurat Kebocoran Mobil Tangki, Jumat (2/9), yang diselenggarakan di dua lokasi, yaitu di Kota Surabaya, sebagai Pusat Komando Pengendalian (Puskodal) dan Kota Malang sebagai lokasi kejadian.
Kegiatan pelatihan Chemical Emergency Response dan Chemical Safety Transportation ini, diselenggarakan dalam rangka meningkatkan keselamatan transportasi jalan sesuai arahan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
“Pertamina sendiri rutin melaksanakan simulasi keadaan darurat terutama terhadap seluruh sarana dan fasilitasi seperti Fuel Terminal, Depot Pengisian Pesawan Udara, SPPBE, Mobil tangka dan sarfas lainnya. Simulasi kami lakukan sebagai upaya antisipasi dan kesigapan dalam menangani keadaan darurat, “ujar Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deny Djukardi.
Skenario simulasi kali ini dimulai ketika mobil tangki Pertamina keluar dari gerbang Fuel Terminal Malang, dan dari sisi berlawanan melaju kencang kendaraan pribadi dan menabrak lambung mobil tangki, sehingga terjadi kebocoran. Tidak berselang lama, api pun muncul. Upaya antisipasi dilakukan oleh tim Pertamina dibantu tim terkait, sehingga dalam waktu kurang dari 35 menit api berhasil dipadamkan.
“Simulasi seperti itu harus terus kami lakukan dikarenakan resiko pekerjaan pendistribusian energi seperti BBM dan LPG sangat tinggi. Setiap hari pekerja Pertamina berhadapan dengan produk yang berbahaya, sehingga kesigapan atau awareness harus terus ditingkatkan agar upaya antisipasi bisa secara cepat dilakukan,” pungkas Deny. (eco/hen)
Load more