Lumajang, Jawa Timur - Nizar Zulmi (24), salah satu pemilik kios di Pasar Loak Serangin, Kelurahan Citrodiwangsan, Lumajang, mengaku tidak menyangka kebiasaannya membakar bangkai kambing untuk pakan ikan lele bisa membawa petaka dengan terbakarnya Pasar Loak Serangin.
Setidaknya, ada sembilan kios yang terdampak kebakaran hebat itu. Tujuh diantaranya harus mengalami kerusakan berat, sedangkan dua sisanya hanya mengalami rusak ringan.
Nizar mengaku, aktivitas bakar kambing itu bukan sekali itu saja dilakukannya. Ia sudah kerap kali membakar kambing didepan kiosnya menggunakan kompor gas.
Saat membakar bangkai kambing, Nizar juga mengaku tidak meninggalkannya sama sekali sampai proses membakarnya selesai.
Dianggap api pembakaran kambing sudah mati, Nizar baru meninggalkan kambing yang dibakarnya itu untuk istirahat.
Nahas, Nizar tidak menyadari jika ada api yang masuk kedalam kios melalui celah dibawah pintu.
"Waktu itu tidak tau ada api yang masuk ke gudang lewat kolong, didalam kan gudang isinya plastik, memang ditutup, buka kalau ada yang beli saja," kata Nizar di Pasar Loak Serangin Lumajang, Selasa (30/8).
Tiba-tiba, dari dalam toko terlihat api mulai menyala. Nizar yang menyadari ada api sontak mengambil air dan mencoba memadamkan api.
Sayangnya, saat itu kondisi pasar sedang sepi orang karena banyak yang sedang menunaikan Sholat Jumat, sehingga usahanya memadamkan api lebih sulit.
Hal itu diperparah dengan hembusan angin yang cukup kencang dan terik matahari yang sangat panas, sehingga api dengan cepat langsung membesar dan menyambar ke bangunan di sebelahnya.
"Begitu tau ada api langsung ambil air dan disiram tapi waktu itu angin kencang, hawanya panas, gak ada orang juga karena masih jum'atan sampai akhirnya terbakar semua ini," tambahnya.
Sementara, Kapolres Lumajang, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengatakan, pihaknya tengah mendalami tragedi kebakaran di Pasar Loak Serangin.
Selain memeriksa saksi kejadian, Dewa juga meminta bantuan dari laboratorium forensik (Labfor) Surabaya untuk memastikan penyebab kebakaran.
"Masih kita dalami, tentunya nanti dari keterangan Labfor dan saksi ini kita akan konstruksikan apakah ada unsur kelalaian atau kesengajaan nanti akan kita ungkap, sementara yang lapor sudah ada 5 orang tapi satu LP," pungkas Dewa. (wso/hen)
Load more