Banyuwangi, Jawa Timur - Aksi pengibaran bendera Merah Putih saat 17 Agustus di puncak Gunung Raung, Banyuwangi, dipastikan tidak ada tahun ini. Hal ini karena Gunung Raung masih berstatus waspada atau level 2. Pendaki dilarang mendekati puncak gunung, sehingga aktivitas pendakian dipastikan nihil di momen perayaan Hari Kemerdekaan.
Kondisi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, puncak Raung menjadi salah satu tujuan pendaki untuk merayakan kemerdekaan.
“Status Gunung Raung masih level 2 atau waspada. Pendaki dilarang mendekati kawah hingga radius 3 kilometer,” kata Kepala Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo, Jumat (12/8).
Data dari PPGA Raung, meski berstatus waspada, tidak ada aktivitas yang membahayakan dari puncak gunung setinggi 3344 mdpl itu. Fenomena kegempaan tremor terekam lemah, di kisaran amplitude 0.5-8 mm. Dominannya 1,5 mm. Meski begitu, hingga dua minggu berlalu, status waspada Gunung Raung masih belum dicabut.
“Biasanya, memang banyak pendaki yang naik di momen 17 Agustus. Sekarang pendakian masih ditutup,” kata Widi Angger Widyuta, petugas sekretariat pendakian Gunung Raung.
Pihaknya masih terus mengikuti perkembangan status Gunung Raung. Jika statusnya turun ke level normal, tidak menutup kemungkinan, pendaki bisa naik dan mengibarkan Merah Putih saat 17 Agustus mendatang.
“Tergantung status Raung, jika sampai 17 Agustus nanti masih tetap, pengibaran Merah Putih jelas tidak ada,” tutupnya.
Jika Gunung Raung menutup aksi pendakian, berbeda dengan Gunung Ijen, Banyuwangi. Gunung yang dikenal dengan kawah belerang ini dipastikan buka untuk momen pengibaran Merah Putih. Namun, jumlah pendaki dibatasi maksimal hanya 100 orang. Tujuannya, untuk memudahkan pengawasan keamanan. (hoa/hen)
Load more